Beberapa tahun terakhir, pekerjaan sebagai seorang freelancer semakin dilirik. Pekerjaan ini banyak diincar terutama oleh kalangan mahasiswa yang ingin memiliki uang tambahan, pekerja yang masih ingin memiliki side hustle, atau ibu rumah tangga yang ingin bekerja namun tetap memiliki fleksibilitas.
Apalagi, beberapa bulan terakhir banyak sekali pemberitaan mengenai pekerja-pekerja yang terkena cut off oleh perusahaannya. Berjaga-jaga dengan menjalani pekerjaan sebagai freelancer bisa menjadi sebuah opsi yang menarik.
Mengapa belakangan banyak yang tertarik untuk bekerja sebagai freelancer? Menjadi seorang freelancer memang menawarkan kebebasan dalam bekerja, baik dari segi waktu maupun pilihan proyek. Akan tetapi, tantangan besar yang harus dihadapi yaitu mengelola keuangan dengan bijak.
Tidak seperti pekerja kantoran yang selalu mendapatkan gaji tetap setiap bulan, penghasilan freelancer cenderung fluktuatif. Bisa saja bulan ini sepi proyek sehingga pendapatan yang dihasilkan pun minim, tapi bisa jadi bulan depan kebanjiran proyek sehingga pendapatan pun jadi berkali lipat.
Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kondisi keuangan bisa menjadi tidak stabil, bahkan cepat boncos!
Baca juga: Tips Mempersiapkan Blog Agar Berpenghasilan
Saya ingat di awal-awal mendapatkan penghasilan dari menulis, rasanya happy banget meskipun yaa nggak seberapa jika dibandingkan dengan saat bekerja kantoran dulu. Saking senangnya, uang-uang hasil menuls itu musnah dengan cepat dan saya tetap merasa, "kok keuangan saya gini-gini aja ya?" Wkwk..
5 Cara Mengelola Pendapatan Freelancer yang Tak Menentu
Oleh karena itu, setiap freelancer perlu punya strategi keuangan yang tepat supaya penghasilan yang didapat bisa dialokasikan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, membayar cicilan, atau ingin digunakan untuk menabung untuk persiapan dana pensiun.
Dengan perencanaan yang baik, freelancer tidak hanya bisa bertahan di tengah ketidakpastian penghasilan, tetapi bisa jadi mereka akan memiliki kestabilan finansial dalam jangka panjang. Gimana nih, frens, cara mengelola pendapatan freelancer yang tak menentu? Baca sampai akhir ya!
1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Cara pertama yang selalu saya terapkan adalah dengan rutin melakukan pencatatan. Mencatat setiap transaksi, baik pemasukan maupun pengeluaran dapat membantu memahami pola keuangan masing-masing individu. Kita sebagai freelancer juga bisa mengetahui seberapa besar pendapatan setiap bulan dan setiap tahunnya dari berbagai proyek yang dikerjakan.
Pencatatan ini bisa dilakukan dengan aplikasi keuangan atau versi gampangnya menggunakan Excel yang sederhana. Dengan begitu, pengeluaran yang tidak perlu bisa dikurangi dan alokasi dana lebih terarah.
2. Buat Anggaran dan Pisahkan Rekening
Sebagai freelancer, penting untuk memiliki anggaran bulanan yang jelas. Akan digunakan untuk apa saja penghasilan tersebut? Hitung rata-rata penghasilan dalam beberapa bulan terakhir dan buat daftar kebutuhan utama, termasuk tabungan dan dana darurat.
Selain itu, memisahkan rekening pekerjaan dan pribadi juga perlu dilakukan. Tujuannya agar keuangan lebih terorganisir dan mudah dilacak.
Baca tentang: Tips Work From Home untuk Ibu Rumah Tangga
3. Gunakan Sistem 50/30/20
Dari yang saya pelajari sebelumnya, metode ini membagi pendapatan ke dalam tiga kategori yakni 50% untuk kebutuhan (sewa, makan, tagihan), 30% untuk keinginan (hiburan, liburan), dan 20% untuk tabungan serta investasi.Dengan disiplin menerapkan sistem ini, freelancer bisa memastikan keuangan tetap stabil meskipun penghasilan naik turun.
4. Sisihkan Dana Darurat
Karena penghasilan freelancer cenderung naik-turun alias fluktuatif, punya dana darurat merupakan sesuatu yang penting. Idealnya, Mae frens menyisihkan 20–30% dari pendapatan untuk dana darurat. Dana ini bisa digunakan saat proyek sepi atau terjadi hal tak terduga seperti sakit atau kehilangan klien.
5. Investasikan Sebagian Penghasilan
Jika Mae frens seorang freelancer penuh waktu atau baru kepikiran untuk menjadi full time freelancer, mengandalkan penghasilan dari proyek saja tidak cukup, terutama jika ingin memiliki keamanan finansial dalam jangka panjang.
Kalian bisa mulai berinvestasi dengan instrumen yang sesuai dengan profil risiko mereka, seperti reksa dana, saham, atau yang termudah beli perhiasan emas maupun logam mulianya. Investasi ini bisa menjadi sumber pemasukan pasif yang membantu saat proyek sedang sepi atau di masa pensiun nanti.
"A budget is telling your money where to go instead of wondering where it went."
-Dave Ramsey
Jujur saja, menjadi seorang freelancer belum tentu langsung sukses dan bergelimang proyek serta penghasilan seperti yang teman-teman lihat di media sosial. Oleh sebabnya, perlu strategi yang tepat dan kedisiplinan untuk mengelola keuangan.
Jika Mae frens bisa mengelola keuangan dengan baik, bukan tidak mungkin penghasilan yang didapat bisa dialokasikan sebagaimana mestinya, bahkan bisa ditabung untuk masa depan. Apabila dirasa masih kesulitan, coba dari cara yang kalian anggap paling mudah dulu ya!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍