Menjadi orang tua dari generasi beta di awal tahun 2025 ini membuat saya harus catch up lagi dengan ilmu parenting yang selalu berkembang dan dinamis. Perbedaan usia kakak dan adik yang cukup jauh, yakni 6 tahun, menjadi tantangan tersendiri karena saya merasa mengulang semuanya dari awal.
Berbeda dengan orang tua saya yang ternyata masih stuck dengan pola parenting masa lalu, justru saya ingin memperbaiki dan menebus dosa-dosa pengasuhan yang pernah dilakukan di masa kakaknya newborn. Salah satu yang saya tidak saya terapkan sejak dini pada anak sulung saya namun saya lakukan pada adiknya adalah tummy time sejak dini.
Baca juga: Pengalaman SC ERACS di Awal Tahun 2025
Di anak pertama dulu, banyak sekali aturan dan mitos-mitos yang bikin saya banyak ragu dan takut untuk mengikuti ilmu parenting yang diterapkan pada masa tersebut, termasuk soal tummy time.
Meskipun pada akhirnya tidak ada masalah di perkembangan motorik dan kognitif pada anak saya, jika saya mengetahui manfaat tummy time untuk newborn ternyata banyak, saya mungkin tidak ragu untuk melakukannya dulu.
Mitos-mitos Seputar Tummy Time
Pada pola parenting di masa lalu, menengkurapkan bayi sejak dini dianggap sebagai hal yang negatif dan tidak biasa. Berbeda dengan parenting modern yang justru menganjurkan para orang tua untuk memberikan waktu bagi bayi piyiknya untuk tengkurap dengan durasi dan frekuensi tertentu.
Mitos-mitos seputar tummy time bagi newborn yang membuat banyak orang tua (termasuk saya dulu) khawatir, hingga akhirnya memilih untuk tidak melakukan aktivitas ini pada bayi-bayinya adalah sebagai berikut:
"Bayi Tengkurap itu Berbahaya, Bisa Sesak Napas"
Banyak orang tua dulu menganggap posisi tengkurap berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Padahal, tummy time hanya dilakukan saat bayi dalam kondisi terjaga dan diawasi, sehingga risiko ini bisa dicegah.
"Bayi Tidak Nyaman dengan Posisi Tengkurap"
Beberapa orang tua beranggapan bayi merasa tidak nyaman atau merasa sakit saat tengkurap, sehingga mereka enggan melakukannya. Padahal, wajar jika bayi awalnya tampak rewel karena belum terbiasa dengan aktivitas anak tersebut.
"Tummy Time Bisa Menyebabkan Perut Kembung"
Ada kepercayaan bahwa posisi tengkurap dapat menekan perut bayi dan menyebabkan kembung atau gangguan pencernaan. Oleh karenanya, banyak larangan orang-orang jaman dulu untuk menghindari posisi ini pada bayi.
Faktanya, tummy time justru dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi kemungkinan bayi mengalami kolik, karena posisi ini membantu mengeluarkan gas dari perut dengan lebih mudah.
"Bayi Akan Merangkak Lebih Cepat Tanpa Tummy Time"
Dari sekian banyak mitos seputar tummy time, ini yang paling membuat saya berpikir keras sih, "korelasinya di mana?"
Dahulu, ada saja orang tua yang berpikir bahwa tummy time tidak berpengaruh pada kemampuan bayi untuk merangkak dan duduk, sehingga nggak perlu newborn ditengkurapkan. Mereka juga beranggapan bahwa bayi yang tidak ditengkurapkan akan lebih cepat merangkak.
Kenyataannya, tummy time adalah latihan awal yang sangat penting untuk memperkuat otot-otot tubuh bagian atas, yang diperlukan untuk tahap perkembangan motorik seperti berguling, merangkak, hingga berjalan.
"Tummy Time Tidak Diperlukan, Nanti Bayi Bisa Tengkurap Sendiri"
Di anak pertama saya dulu, saya tetap melakukan tummy time meski tidak dimulai sejak newborn sehingga saya tidak paham apakah semua bayi akan otomatis tengkurap sendiri tanpa perlu dilatih.
Menurut saya, stimulasi tetap diperlukan untuk mempercepat dan mendukung perkembangan motorik bayi secara optimal.
Manfaat Tummy Time bagi Newborn
Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan seputar pengasuhan dan tumbuh kembang anak, ternyata tummy time justru sangat bermanfaat dan tidak masalah dilakukan sejak newborn sekalipun. dapun manfaat tummy time yang perlu diketahui orang tua adalah sebagai berikut:
1. Menguatkan Otot Leher, Bahu, dan Punggung
Saat bayi diletakkan dalam posisi tengkurap, ia akan berusaha mengangkat kepalanya, menggerakkan tangan, serta menopang tubuhnya menggunakan lengan. Aktivitas ini secara bertahap memperkuat otot leher, bahu, dan punggung, yang nantinya berperan dalam kemampuan bayi untuk duduk, merangkak, hingga berjalan.
Otot yang kuat juga membantu bayi mengembangkan kontrol kepala yang lebih baik, yang merupakan salah satu tonggak perkembangan awal yang penting.
2. Mencegah Sindrom Kepala Datar (Plagiocephaly)
Bayi yang terlalu sering tidur telentang tanpa variasi posisi berisiko mengalami plagiocephaly, atau yang dikenal sebagai sindrom kepala datar. Hal ini terjadi karena tengkorak bayi masih lunak dan mudah berubah bentuk akibat tekanan yang berulang di bagian belakang kepala.
Dengan tummy time, tekanan pada kepala bayi dapat berkurang karena posisi tubuhnya bervariasi. Ini membantu menjaga bentuk kepala yang lebih seimbang dan simetris seiring pertumbuhan bayi.
3. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan
Dalam posisi tengkurap, bayi dapat belajar mengontrol gerakan kepala dan tubuhnya. Ini merupakan dasar penting untuk mengembangkan koordinasi dan keseimbangan. Tummy time melatih bayi untuk menggunakan tangan dan kakinya secara bersamaan, yang akan membantunya saat mulai berguling, merangkak, maupun berjalan.
Selain itu, dengan menyesuaikan tubuhnya dalam berbagai posisi selama tummy time, bayi juga meningkatkan kemampuan proprioseptifnya, yaitu kesadaran terhadap posisi tubuhnya di ruang sekitarnya.
4. Menstimulasi Perkembangan Kognitif dan Sensorik
Saya ingat ketika beberapa anggota keluarga saya melarang newborn saya untuk tummy time 6 tahun lalu, justru ayah saya berpendapat sebaliknya. Beliau mengatakan nggak masalah bayi ditengkurapkan sebentar-sebentar, untuk merangsang perkembangan otaknya.
Sehingga, ketika ayah saya dan cucunya sedang quality time, tanpa diketahui anggota keluarga saya yang melarang bayi saya tummy time, ayah saya sering kali menengkurapkan anak pertama saya. Hehe..
Baca tentang: 5 Penyebab Sibling Rivalry dan Cara Menghindarinya
Saat melakukan tummy time, bayi tidak hanya melatih ototnya tetapi juga mendapatkan berbagai rangsangan sensorik yang bermanfaat bagi perkembangan otaknya. Dalam posisi tengkurap, bayi melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan saat berbaring telentang.
Pada posisi ini, ia juga merasakan berbagai tekstur dari alas tempatnya berbaring, seperti selimut atau playmat. Rangsangan ini membantu memperkaya pengalaman sensorik bayi, mendukung perkembangan visual, serta meningkatkan rasa ingin tahu dan eksplorasi lingkungan.
5. Membantu Perkembangan Motorik Kasar
Tummy time merupakan fondasi awal bagi perkembangan motorik kasar, yaitu kemampuan bayi untuk menggerakkan otot-otot besar tubuhnya. Dengan latihan secara rutin, bayi akan belajar menahan beban tubuhnya menggunakan lengan.
Semakin sering bayi berlatih tummy time, semakin baik koordinasi gerakan dan kekuatan tubuhnya untuk mencapai tahapan motorik selanjutnya.
Melihat banyaknya manfaat tummy time, tidak salah jika banyak dokter anak yang menganjurkan aktivitas ini sejak newborn. Tentunya dengan durasi dan frekuensi yang disesuaikan dengan usia bayi. Contohnya bayi saya yang masih berusia 5 minggu, biasanya saya melakukan tummy time sekitar 3 kali sehari dengan durasi 2 hingga 3 menit atau selama bayi masih merasa nyaman.
Jadi gimana, frens, masih ragu untuk melakukan tummy time sejak dini?
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍