5 Skill yang Harus Dimiliki Ibu Rumah Tangga yang Ingin Menjadi Freelancer

5-skill-freelancer

Belum genap tiga minggu pasca melahirkan, saya dihubungi oleh klien lama untuk ikut meeting mengenai project baru yang akan berjalan. Saya memang nggak cerita-cerita, sih, sama mereka saat saya hamil dan melahirkan. Wkwk. Alhasil, akhirnya saya menjelaskan juga kondisi saya pada klien dan diizinkan ikut meeting meski offcam dan sembari rebahan nemenin bayi.

Di era digital seperti sekarang, peluang bekerja dari rumah memang semakin terbuka lebar, terutama bagi ibu rumah tangga yang ingin tetap bekerja tanpa meninggalkan tanggung jawab keluarga. Salah satu pekerjaan yang banyak dilirik ibu rumah tangga adalah sebagai virtual assistant.

Selain menjadi seorang mom blogger, pekerjaan sebagai virtual assistant inilah yang juga saya pilih dan sudah saya jalani selama kurang lebih setahun belakangan. Akan tetapi, tantangan terbesar seorang ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah adalah menemukan keseimbangan antara pekerjaan profesional dan kebutuhan keluarga.


Tak hanya membersamai bayi, saya juga memiliki anak pertama yang juga masih sangat butuh perhatian. Apalagi, sebentar lagi kakak akan masuk SD, sebagai ibu yang memegang konsep Al-ummu madrasatul ula, saya berusaha untuk catch-up dengan materi-materi pembelajaran di sekolah, termasuk mempelajari kurikulum merdeka.

Mengatur pekerjaan rumah tangga sambil berusaha konsisten menerapkan Home Education Centre, tentu sangat challenging banget, udah gitu masih ingin menambah job sebagai freelancer dengan jam kerja yang katanya fleksibel tapi aslinya tak menentu. Haha!

Di iklan yang banyak muncul di media sosial, banyak persuasi yang menggiring opini bahwa pekerjaan sebagai freelancer, termasuk virtual assistant, merupakan pekerjaan yang tidak membutuhkan skill. Serius nanya, emang ada kerja yang nggak butuh keahlian sama sekali? Hhmm..

5 Skill yang Harus Dimiliki Ibu Rumah Tangga yang Ingin Menjadi Freelancer

Di awal-awal memonetisasi blog ini melalui content placement maupun product review, saya baru tau kalau ternyata bekerja dari rumah sambil tetap menjalankan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. 

Setelah menambah gawean sebagai virtual assistant yang sering kali diharapkan untuk hadir mengikuti meeting (meskipun secara daring), saya makin nggak percaya tuh dengan iklan yang mengatakan jenis pekerjaan freelance seperti ini tidak membutuhkan skill.

Kalaupun ada klien yang tidak mempersyaratkan keahlian khusus di bidang tertentu, tetap saja sebagai seorang freelancer dengan background ibu rumah tangga, Mae frens setidaknya harus memiliki basic skill di bawah ini:

5-skill-freelancer-ibu-rumah-tangga

1. Manajemen Waktu

Kemampuan pertama dan menurut saya, utama, yang harus dikuasai oleh ibu rumah tangga yang memilih menjadi seorang freelancer adalah manajemen waktu. Dengan banyaknya peran dan tanggung jawab yang harus dijalankan, seperti mengurus keluarga, pekerjaan rumah tangga, dan proyek freelance, pengelolaan waktu yang baik akan membantu dalam menjaga keseimbangan semua aktivitas tersebut.

Membuat jadwal harian atau mingguan, menentukan prioritas, bahkan jika dibutuhkan menggunakan tools seperti aplikasi manajemen tugas dapat membantu ibu rumah tangga bekerja dengan lebih terorganisir dan produktif tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga.


2. Kemampuan Berkomunikasi

Sebagai seorang freelancer, kemampuan komunikasi yang efektif sangat penting, terutama saat berhubungan dengan klien. Kita harus mampu menyampaikan ide, mendiskusikan kebutuhan proyek, dan menegosiasikan tarif dengan cara yang profesional. Komunikasi yang baik juga mencakup mendengarkan dan memahami apa yang diinginkan klien untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai harapan.

Terutama jika kita mendapatkan klien dari luar negeri. Skill berbahasa asing tentu harus diasah agar komunikasi dua arah yang dilakukan dengan klien menjadi lebih mudah dan lancar. Keterampilan berbahasa ini bisa dilatih dengan banyak membaca, hingga mengikuti kelas-kelas baik gratis maupun berbayar.

3. Kemampuan Menggunakan Teknologi

Ketika terjun ke dunia freelance, jangan kaget jika hampir semua pekerjaan dilakukan secara online. Artinya ibu rumah tangga perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi, minimal dasar. Keterampilan dasar ini seperti menggunakan software Microsoft Office, Google Docs, atau Canva.

Di samping itu, pahami juga cara kerja platform freelance seperti Fiverr atau Upwork untuk mendapatkan klien. Mae frens juga perlu menguasai aplikasi komunikasi seperti Zoom dan Google Meet untuk berkoordinasi dengan klien.

Bagaimana caranya? Bisa dengan mengikuti kursus online gratis atau tutorial di YouTube.

4. Kreativitas

Kreativitas juga merupakan skill yang sangat diperlukan, terutama jika teman-teman memilih bergerak di bidang seperti menulis, desain grafis, atau pemasaran media sosial. Dengan kreativitas, kita bisa menghasilkan karya yang unik dan menarik perhatian klien melalui portfolio.


Kreativitas juga akan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi saat bekerja dengan solusi inovatif. Untuk mengasah kemampuan ini, coba luangkan waktu untuk mengeksplorasi ide, belajar dari berbagai sumber inspirasi seperti Pinterest, atau berlatih membuat proyek kecil yang sesuai dengan bidang yang diminati.

5. Manajemen Keuangan

Salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh freelancer adalah pendapatan yang sering kali tidak tetap. Oleh karenanya, kemampuan manajemen keuangan menjadi satu hal penting yang harus dikuasai, supaya abis gajian nggak langsung boncos! Hehe.

Dengan manajemen keuangan yang baik, kita dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan memastikan kebutuhan diri sendiri hingga keluarga tetap terpenuhi. Untuk mempermudah pengelolaan keuangan, kita bisa menggunakan berbagai aplikasi pengelola keuangan atau spreadsheet.

Untuk Mae frens yang juga tertarik ingin memulai karir sebagai freelancer di tahun 2025 ini, perlu diingat bahwa perjalanan menjadi freelancer membutuhkan kesabaran dan kemauan untuk terus belajar. 

Sejauh ini, saya belum nemu, sih, klien yang ingin menggunakan jasa freelancer yang tidak memiliki skill apa-apa. Jadi, fokuskan diri untuk terus belajar dan mengasah skill yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ingin teman-teman tekuni.

Kira-kira, skill apa lagi nih yang nggak boleh skip?


Posting Komentar

0 Komentar