Jum'at pekan lalu, tepatnya tanggal 13 Desember 2024, saya mengikuti webinar yang diadakan oleh Good Enough Parents. Topiknya cukup menarik yakni Rahasia Mengelola Peran dan Impian. Webinar ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Ibu yang jatuh di penghujung tahun ini.
Seorang individu, terutama dewasa, pada umumnya tidak hanya menjalankan satu peran saja dalam hidupnya. Sebagai contoh seorang wanita, yang bisa mengemban multiperan sebagai dirinya sendiri, istri, ibu, anak dari orang tuanya dan atasan sekaligus bawahan di tempatnya bekerja.
Untuk menjalankan berbagai peran dalam kehidupan ini, dibutuhkan strategi yang tepat dan energi yang cukup agar semua bisa dikerjakan secara seimbang. Di sisi lain, seorang manusia memiliki aspek-aspek yang juga harus dipenuhi kebutuhannya. Apabila ada hal yang tidak seimbang, bukan hal yang asing seseorang akan mengalami stress berlebih hingga burn out.
Ternyata, kita bisa melakukan tes sederhana untuk melihat apakah aspek-aspek dalam kehidupan kita sudah seimbang atau belum. Caranya adalah dengan menggunakan wheel of life. Seperti mendapatkan angin segar, senang sekali saya bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan mengenai teori dan metode ini, karena saat ini saya merasa ada yang tidak balance dalam keseharian saya, tapi nggak tau apa?
Mengenal Wheel of Life
Konsep Wheel of Life ini dikenalkan pertama kali oleh Paul J. Meyer, seorang tokoh self-development yang dikenal karena kontribusinya dalam membantu individu maupun organisasi untuk mencapai kesuksesan dengan pendekatan terstruktur.
Adapun yang di maksud dengan "Wheel of Life" atau diterjemahkan sebagai "Roda Kehidupan" adalah sebuah tool visual yang digunakan untuk mengevaluasi keseimbangan hidup seseorang di berbagai aspek utama kehidupan.
Wheel of life ini digambarkan dalam bentuk diagram berupa lingkaran yang dibagi menjadi beberapa segmen, di mana setiap segmen mewakili satu aspek penting dalam kehidupan.
Dengan menilai dan menghubungkan skor di setiap segmen, seseorang dapat melihat gambaran utuh tentang area mana yang sudah terpenuhi kebutuhannya dan mana yang perlu diperbaiki untuk bisa menyeimbangkan roda tersebut.
Area-area dalam Wheel of Life
Ada sekitar 8 hingga 10 area dalam wheel of life yang mewakili aspek penting dalam kehidupan seseorang dan menjadi dasar untuk mengevaluasi tingkat keseimbangan hidup. Secara umum, area-area tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan dan Kebugaran
Area ini mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional seseorang. Kesehatan dan kebugaran merupakan fondasi utama untuk menjalani kehidupan yang produktif dan berkualitas. Adapun kesehatan fisik di sini meliputi kondisi tubuh secara umum, termasuk kebugaran, energi, dan daya tahan tubuh.
Sedangkan kesehatan mental dan emosional mencakup kesehatan pikiran, tingkat stres, dan keseimbangan emosi.
2. Karier dan Bisnis
Di area kedua ada karier dan bisnis yang berfokus pada pekerjaan, bisnis, atau profesi yang dijalani. Pencapaian dan kepuasan dalam karier berkaitan dengan profesionalisme yang semakin berkembang, pencapaian, dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
3. Keuangan
Area keuangan meliputi kondisi ekonomi seseorang. Bisa dalam hal pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi, maupun stabilitas finansial.
4. Hubungan dan Keluarga
Bagaimana kualitas hubungan kita dengan orang-orang di sekitar, seperti keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, atau komunitas juga diperhitungkan dalam wheel of life. Hubungan yang sehat dapat menciptakan support secara emosional emosional dan menumbuhkan kebahagiaan dalam diri seseorang.
5. Pengembangan Diri
Self-development atau pengembangan diri berfokus pada upaya untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan diri sebagai individu. Hal ini bisa mencakup pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan dan pendidikan karakter.
6. Rekreasi dan Hiburan
Area ini berhubungan dengan waktu luang, kegiatan yang bersifat rekreasi, dan hobi yang membuat hidup terasa lebih menyenangkan. Rekreasi dan hiburan tentu sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan mengurangi stress.
7. Kehidupan Spiritual
Sebagai individu yang memiliki agama, kehidupan spiritual yang berhubungan dengan keyakinan, nilai-nilai, dan koneksi dengan Tuhan merupakan yang yang tak terpisahkan. Di area ini, kita akan diminta untuk melakukan refleksi seberapa sering kita meluangkan waktu untuk hal-hal yang bersifat spiritual dan apakah kita sudah memiliki tujuan hidup yang bermakna.
8. Lingkungan dan Rumah
Lingkungan dan rumah meliputi kualitas lingkungan tempat tinggal, baik secara fisik maupun emosional. Lingkungan yang nyaman dan positif mempengaruhi kesejahteraan hidup.
9. Kontribusi Sosial
Berikutnya ada kontribusi sosial yang mencakup peran kita dalam memberikan dampak positif atau kontribusi bagi masyarakat, komunitas, atau lingkungan sekitar.
10. Waktu Pribadi
Terakhir adalah waktu untuk diri sendiri atau me time yang meliputi waktu yang digunakan untuk merenung, beristirahat, dan menyendiri. Me time ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan memberikan keseimbangan dalam kehidupan.
Cek Keseimbangan Hidupmu dengan Cara Ini
Setelah kita mengetahui bagaimana gambaran mengenai wheel of life dan area-area apa saja yang ada di dalamnya, kita bisa langsung melakukan praktik untuk melihat apakah roda kehidupan kita sudah seimbang atau belum?
Lakukan langkah-langkah berikut untuk membuat wheel of life versi kita sendiri, frens:
1. Gambar atau Cetak Roda Kehidupan
Buat lingkaran yang dibagi menjadi 8-10 segmen. Berikutnya, tandai setiap segmen dengan nama area kehidupan yang ingin dievaluasi.
2. Berikan Skor di Setiap Segmen
Refleksikan kehidupan kita saat ini dan beri nilai pada setiap area dari 0 hingga 10.
3. Hubungkan Titik-Titik Skor
Hubungkan nilai di setiap segmen untuk membentuk pola roda.
4. Analisis Pola dan Keseimbangan
Lakukan analisa pada pola yang terbentuk. Apakah roda kita terlihat seimbang atau bergelombang? Dari nilai yang sudah kita berikan, kita bisa mengetahui area yang memiliki skor rendah.
5. Tetapkan Tujuan dan Prioritas
Pilih 2-3 area yang nilainya rendah sebagai prioritas untuk dilakukan perbaikan. Buat rencana yang ingin kita lakukan untuk meningkatkan nilai di area tersebut.
6. Lakukan Perbaikan dan Evaluasi
Setelah memiliki rencana perbaikan, lakukan secara bertahap dalam kurun waktu yang telah kita tentukan. Terakhir, kita bisa mengevaluasi apakah langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan sudah membuat roda kehidupan kita lebih balance dan stress atau emosi yang dirasakan berbeda dari sebelumnya?
Wheel of Life Versi Diri Sendiri
Saya mencoba menggambar wheel of life versi diri saya sendiri. Seperti yang saya ceritakan di awal, saya sudah mulai merasa tidak nyaman dengan aktivitas harian yang saya lakukan di rumah. Saya mulai tidak enjoy mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Sampai-sampai nih, menonton drakor pun hanya bisa menaikkan sedikit mood saya. Biasanya, habis blogging atau menonton drama maupun film favorit, energi saya sudah cukup terisi untuk kembali menjalankan aktivitas harian. Akan tetapi, belakangan ini asli deh rasanya hhh banget aja mau ngapa-ngapain. Kira-kira, bagian mana nih yang perlu diseimbangkan?
Setelah mencoba merefleksikan diri, saya mengambil 8 area yang ada di wheel of life yakni kesehatan dan kebugaran, karir dan bisnis, keuangan, hubungan dan keluarga, pengembangan diri, rekreasi dan hiburan, kehidupan spiritual dan kontribusi sosial (community).
Kemudian saya telaah lebih lanjut, ternyata stress yang saya rasakan dan rasa jenuh yang sekarang sedang saya alami dikarenakan memang kurang hiburan dan bersosialisasi. Mulai akhir bulan November hingga Desember ini, fokus saya memang pada persiapan kelahiran anak ke-2.
Baca tentang: Tips Menjalankan Kehamilan Sehat dan Minim Stress
Di tambah dengan kondisi yang sudah lebih cepat lelah, nggak memungkinkan untuk traveling yang jauh-jauh. Kalaupun pergi-pergi, saya suka kepikiran belum mengerjakan ini itu, yang seharusnya bisa segera diselesaikan di rumah.
Akan tetapi, seharian mengerjakan pekerjaan rumah pun ternyata bikin suntuk. Plus anak yang sudah mulai libur sekolah, saya pun harus putar otak bagaimana menyiapkan aktivitas liburan yang seru supaya dia nggak minta nonton atau main game terus. Sepertinya inilah yang paling menyita pikiran saya hingga merasa stress dan merasa hidup tidak seimbang.
Baca juga: Aktivitas Ngabuburit Ramadan Bersama Anak
Meanwhile, di akhir tahun ini saya justru mendapatkan banyak undangan untuk visit ke beberapa tempat. Saya yang ekstrovert ini merasa rugi banget nggak bisa datang ke berbagai job visit tersebut, tapi ya saat ini prioritas saya sedang bergeser ke peran yang lain.
Dari hasil penilaian di atas, sepertinya saya sudah tau apa yang harus dilakukan. Mencoba lebih tenang, santai dan menurunkan ekspektasi agar tidak terlalu perfectionist. Hehe. Mumpung mau liburan Natal dan tahun baru, bisalah merencanakan untuk healing tipis-tipis bersama suami dan anak dengan nyontek tips bikin itinerary liburan yang efektif ala Rani R Tyas's Journal.
Coba Bikin Juga Yuk!
Wheel of life adalah tool sederhana namun ternyata sangat efektif untuk membantu seseorang menilai keseimbangan hidup dan memahami aspek kehidupan yang memerlukan perbaikan. Harapannya, setelah melakukan refleksi dan menggambarkannya dalam roda tersebut, seseorang dapat mengetahui bagaimana cara agar hidupnya lebih seimbang.
Keseimbangan dalam berbagai area atau aspek kehidupan akan meningkatkan produktivitas, serta membuat hari-hari lebih bahagia dan jauh dari stress berlebih. Coba juga, yuk, bikin wheel of life versi kalian sendiri!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍