Tahun ini menjadi tahun kedua saya mengambil peran sebagai Ayunda Guru di Kabin Blogging, Kampung Bakat Ibu Profesional.
Kali ini, saya kembali berkolaborasi dengan dua Ayunda Guru yang sebelumnya juga mengambil peran yang sama di tahun lalu, yakni Cici Fera alias Cifer dan Mbak Amelia Aquareta atau Mbak Mia. Ditambah dengan kehadiran Mbak Rahmah Chemist alias Mbak Amma dan Mbak Riza Umami sebagai Ayunda Wali Kelasnya.
Kami sebagai Ayunda Guru dan Walas menyusun kurikulum untuk teman-teman ShIPer (sebutan untuk teman-teman yang belajar di kelas) sekomprehensif mungkin, terutama untuk blogger pemula. Ada 5 materi yang kami sampaikan di kelas, saya sendiri kebagian untuk menyampaikan materi mengenai "Menulis Artikel Blog yang Menarik".
Setelah saya dan teman-teman menyampaikan materi demi materi, ternyata banyak ShIPer yang shock kalau ternyata kegiatan blogging itu bukan hanya sekadar menulis dan publish saja. Banyak hal-hal teknis yang harus dipelajari, termasuk optimasi agar blog jadi lebih moncer di mata mesin pencari.
Artikel Blog yang Menarik itu Seperti Apa, Sih?
Pada saat memberikan materi, saya bertanya pada para ShIPer tentang seperti apa artikel yang menarik menurut mereka? Jawabannya ternyata beragam. Ada yang berpendapat artikel yang menarik pembaca adalah yang to the point, memiliki kesesuaian judul dan isi, ada pula yang mengatakan menarik jika ditulis menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami.
Semua jawabannya baik dan menggambarkan ciri-ciri artikel blog yang menarik yakni:
- Memiliki judul dan isi yang relevan
- Ditulis dengan struktur yang baik dan rapi
- Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
- Memberikan jawaban dan manfaat untuk pembaca
- Disukai baik oleh pembaca maupun mesin pencari
Frens, sebagai penulis blog kita tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa artikel yang kita tulis ini nantinya akan di-crawl, diindeks dan pada akhirnya di-ranking oleh mesin pencari. Oleh karenanya, kita harus bisa menulis artikel blog yang sama-sama menarik untuk audiens maupun mesin pencari.
Bagaimana Menulis Artikel Blog yang Menarik untuk Blogger Pemula?
Di awal-awal saya kembali nge-blog, saya pikir cukup dengan menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar saja dalam menulis sebuah artikel yang menarik. Setelah berproses dan menjalankan hari-hari sebagai seorang penulis blog, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar tulisan kita tidak hanya menarik pembaca, tapi juga mesin pencari.
Baca juga: Tips Realistis Membangun Konsistensi Menulis
Menulis artikel yang menarik untuk pembaca dan mesin pencari akan menambah traffic yang masuk ke blog, sehingga tulisan-tulisan yang saya bagikan di blog ini harapannya bisa membantu dan bermanfaat ke lebih banyak orang lagi.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk memproduksi artikel-artikel menarik di blog?
1. Menulis dengan Struktur Artikel yang Baik
Masih ingat pelajaran sekolah mengenai struktur artikel? Ada judul, pembukaan, isi dan penutup. Ini sangat bisa kita aplikasikan ke dalam tulisan di blog kita, frens. Menulis menggunakan struktur artikel yang baik dan rapi tidak hanya menarik bagi pembaca saja, tapi juga memudahkan kita untuk menulis.
Ketika menulis di blog, Mae frens bisa memanfaatkan fitur Headings yang ada. Menggunakan heading atau sub-judul dalam tulisan bisa mempermudah pembaca untuk mencari informasi yang mereka inginkan. Heading ini juga akan membantu penulis untuk menulis dengan lebih terarah, sehingga pembahasan dalam artikel to the point dan tidak melebar ke mana-mana.
2. Menggunakan Kalimat dan Paragraf Pendek
Jika membaca tulisan-tulisan saya di akhir tahun 2019 hingga 2020-an, teman-teman bisa melihat saya menulis dalam kalimat dan paragraf yang panjang-panjang. Tidak pula memperhatikan apakah kalimat tersebut efektif atau tidak. Haha.
Setelah mengamati dan banyak membaca tulisan dari blogger-blogger yang lebih senior, saya melihat tulisan-tulisan mereka kebanyakan berupa kalimat dan paragraf pendek yang membuatnya lebih menarik dan nyaman dibaca.
Dari sana dan dari beberapa kulzoom yang saya ikuti, ternyata memang menulis artikel dengan kalimat dan paragraf pendek yang efektif ini lebih disukai pembaca. Menulis di blog berbeda dengan ketika kita menulis novel atau cerita panjang. Terlebih lagi, sebagian besar pembaca blog membuka artikel melalui ponsel, menulis dengan kalimat atau paragraf yang terlalu panjang membuat mata mereka cepat lelah.
3. Memperhatikan Font, Font Size, Warna dan Background
Font dengan keterbacaan yang jelas dan ukuran yang tidak terlalu besar maupun kecil akan membuat pembaca senang untuk terus membaca artikel kita. Demikian pula dengan pemilihan warna dan background (theme blog) yang user friendly. Faktor kenyamanan ini juga perlu kita perhatikan, frens.
4. Melakukan Self-editing
Sebelum memublikasikan artikel, luangkan waktu sejenak untuk melakukan screening dan melakukan self-editing terhadap tulisan kita. Baca ulang tulisan kita, pikirkan apakah ada pilihan kata atau kalimat yang kurang tepat, bagaimana kesinambungan antar paragraf dan typo-typo yang perlu diperbaiki.
5. Menambahkan Infografis, Gambar, Audio maupun Video yang Mendukung
Terkadang, membaca artikel yang berisi banyak informasi membuat pembaca cepat bosan, meskipun tulisannya sudah dibuat serapi dan sebaik mungkin. Menambahkan infografis, gambar maupun audio visual (video) yang mendukung dapat memberikan refreshment untuk pembaca.
Mereka jadi lebih bisa mendapatkan gambaran dari artikel yang Mae frens tulis. Adanya gambar-gambar dan video juga bisa dijadikan sebagai jeda agar mata pembaca tidak terlalu lelah membaca banyak tulisan.
6. Menerapkan Konsep EEAT Google
Konsep EEAT Google diperkenalkan sekitar tahun 2022. Sebelumnya, Google menerapkan konsep EAT (Expertise-Authoritativeness-Trustworthiness) untuk mengevaluasi kualitas konten yang ada di mesin pencarian. EEAT sendiri merupakan singkatan dari Experience-Expertise-Authoritativeness-Trustworthiness.
Menurut saya, penulis blog perlu mengetahui konsep ini agar dapat diterapkan di blog-nya masing-masing. Menerapkan konsep ini akan membantu para blogger untuk membuat sebuah konten artikel yang disebut sebagai Google useful content. Harapannya tentu saja agar mesin pencari bisa merekomendasikan artikel kita ke pembaca, dan kebermanfaatan tulisan kita pun semakin luas.
Baca tentang: 7 Ide Topik Menulis Seputar Ibu Rumah Tangga
Experience dalam konsep EEAT merujuk pada user experience penulis terhadap artikel yang dibuatnya. Ini akan menjadi sebuah nilai tambah yang membedakannya dengan artikel-artikel tulisan AI.
Sebagai contoh, ketika teman-teman menulis informasi mengenai wisata Taman Garista, penulis yang menulis berdasarkan pengalaman pribadi dengan yang re-write dari artikel yang sudah ada tentu "nyawa" artikelnya akan terasa berbeda.
Expertise di sini adalah seberapa kita, sebagai blogger, menguasai topik-topik yang kita tulis dalam artikel. Oleh sebabnya, untuk pemula penting sekali memilih niche sesuai dengan hal-hal yang disukai dan dikuasai.
Authoritativeness berkaitan dengan siapa orang di balik artikel-artikel yang dipublikasikan oleh sebuah blog atau website. Konsep ini berkaitan dengan reputasi atau branding yang dimiliki oleh penulis di bidangnya. Kalian bisa menjelaskan siapa diri kalian di laman "Tentang Penulis" atau "About Us". Contohnya, seorang Travel Blogger Medan yang menjelaskan mengenai profil dan aktivitasnya di laman tersebut.
Di samping itu, authoritativeness juga dipengaruhi dari seberapa banyak situs-situs besar yang menjadikan blog tersebut sebagai rujukan dan memberikan backlink.
Terakhir adalah Trustworthiness yang meliputi keamanan situs hingga referensi terpercaya yang digunakan oleh penulis blog untuk informasi dalam artikelnya. (sumber)
Kabin-kabin (kelas) yang ada di Kampung Bakat Batch 4 |
Buat Mae frens semua yang kebetulan baru belajar blogging dan menemukan artikel ini, jangan langsung mundur teratur melihat poin-poin menulis artikel blog yang menarik di atas. Aplikasikan tips-tips di atas perlahan saja, satu demi satu sambil terus berlatih dan melakukan evaluasi.
Menjadi seorang penulis blog yang artikelnya memiliki banyak pembaca dan sering muncul di halaman-halaman pertama mesin pencari bukanlah suatu hal yang instan. Oleh sebab itu, konsistensi untuk terus menulis dan melakukan optimasi sangat diperlukan.
Dengan terus belajar, berlatih, dan bereksperimen, Mae frens juga akan semakin mahir dalam membuat konten artikel yang menarik dan memiliki nilai tambah bagi pembaca. Sebagai pengingat, setiap artikel yang kita tulis adalah sebuah langkah maju untuk mencapai tujuan kita sebagai seorang blogger.
Hayoo.. Masih ingatkah tujuan awal kalian nge-blog?
25 Komentar
Masyaallah mbak, seneng banget baca tulisan dan ilmu yang ada di dalamnya.
BalasHapusItu sebabnya aku milih niche ini dan bener-bener fokus disini. Ditawarin nulis bidang lain meski dibayar aku sering nolak karena tau kemampuan diri.
Terimakasih shairngnya mbak, dan terimakasih BLnya...
Sama-sama Mbaa semoga berkenan ya tulisannya 🩵
HapusUntuk bisa survive ngeblog, dibutuhkan banyak hal ya mba. persis seperti yg dikupas oleh para senior blogger di Kampung Bakat Ibu Professional❤️🫶 memang butuh kejelian, kecermatan, kreativitas...apalagi banyak bloger yg udah "gantung laptop" dalam artian mereka pivot entah jadi kreator konten atau profesi lainnya yg lebih menjanjikan.
BalasHapusSemangat, semangaattt
Iya memang sudah banyak blogger yang akhirnya alih profesi jadi content creator, tapi awalnya mereka mendalami blog dulu. Hihi barangkali saya juga gitu tapi sekarang masih suka nulis dibanding bebikinan video, sih..
Hapus5 poin pertama aku udah ketahui. Trus pas baca poin no.6 asli baru tahu tentang konsep EEAT Google. Ya ampun, ke mana aja aku selama ini? huhuhu. Pembahasan soal "nyawa" tulisan itu aku setuju banget. Kayak aku biasa nulis tulisan perjalanan, informasi penting mau gak mau harus cari di situs lain (biasanya wikipedia).
BalasHapusYa misalnya nulis tentang Monas, data tentang Monas (tinggi, sejarahnya, biaya masuk) harus sesuai. Tapi pengalaman degdegan naik liftnya, atau ketemu cemceman di sekitaran Monas, menjadi nyawa dari tulisan itu hwhw.
Mantap nih Mbak, jadi ayunda guru, bikin kurikulum pula. Meski ngeblog relatif bebas tapi nulis artikel blog tetap ada aturannya yaa. Daku lagi belajar EEAT plus storytelling biar tulisannya gak kaku plus SEO-able.
BalasHapusMengenai foto, biasanya daku pasang 1 foto per 80-100 kata, jadi disesuaikan ajaa jumlah foto dengan panjang artikel. Tapi belum mahir bikin infografis euy, mau belajar lagi.
Waini, tulisan yang perku banget di bookmark nih kalau-kalau nanti lagi terkena serangan writers block, hehehe.
BalasHapusAku baru tau kalo ternyata istilahnya tuh EEAT ya, dari google. Kalo aku yaa, selama ini nulis mah, nulis aja. Ga pernah yang terlalu mikirin teknis gimana-gimananya.. yang penting asyik dibaca dan mengalir aja.
Tapi yaaa bener si, tulisan bagus tuh yang ada 'nyawa'nya. bukan sekedar deskripsi sederhana, yang bisa kita copas atau generate lewat AI.
Saya dulu aktif blogging dan ikutan komunitas penulisan, namun karena akhirnya terlalu asyik dengan pekerjaan yang tidak relate dengan dunia sastra akhirnya banyak tahun2 yang terlewat dari hobby ini. Baru belakangan ini rindu dan ternyata faktanya kembali menulis lumayan bikin kagok. Untungnya ada artikel ini yang memberikan tips menulis sehingga sya bisa belajar lagi dari sini. Salam ya buat mba Rahma Chemist, beberapa tahun lalu pernah satu komun dan satu antologi dengan beliau :)
BalasHapusLengkap sekali ilmunya mbak. Jadi ingat tujuan awal ngeblog dan diingatkan kembali cara-cara membuat artikel yg menarik. Terima kasih sharingnya.
BalasHapusKalau saya sebagai pemula dulu pede aja nulis di blog, paling gampang yang relate dengan pengalaman sendiri sih ya jadi runtun alur tulisannya
BalasHapusWah membaca ulasan artikel ini jadi nambah pengetahuan aku nih, ternyata ada tipsnya ya membuat artikel blog menarik
BalasHapusAku masih terus belajar kalo berhubungan dengan blog. Apalagi mengingat algoritma google yg terus berubah. Berarti memang blogger juga ga bisa stok dh 1 info.
BalasHapusSetuju ttg menulis hal2 yg dikuasai. Krn itu aku selalu stick on traveling and culinary mba. Ga tertarik samasekali menulis hal2 di luar traveling yg aku rasain sendiri. Banyak tawaran utk menulis ttg macem2 topik, semua aku tolak. Krn memang passionku bukan di sana.
Kalo dipaksa, tulisan bakal terasa ga bernyawa memang. Kaku
Tulisan #daging
BalasHapusTerima kasih banyak atas ilmunya.
Sebagai blogger 9 tahun tapi belum mendalami, akhirnya memutuskan untuk lebih serius belajar berproses lebih baik, artikel ini sangat bermanfaat.
Terutama (Expertise-Authoritativeness-Trustworthiness ) untuk bisa diisukai oleh pembaca maupun mesin pencari.
senengnya kalau ikut komunitas dari hobi yang kita suka seperti blogging, aku langsung kepoin komunitasnya mbak, materinya aku suka, ternyata gak cuman blogging aja ilmunya, tapi sampe merajut juga. Ini khusus untuk para mom atau ibu-ibu kah mbak?
BalasHapusaku sendiri masih terus belajar menulis mba, kalau untuk ngeblog mungkin seringnya pake bahasa keseharian, tapi pengen juga nulis yang ya agak komersil gitu, siapa tau nanti bisa nulis content buat perusahaan gede
Komunitasnya untuk perempuan, Kak. Nggak terbatas buat yang sudah menikah/jadi ibu aja, yang masih single juga bisa join..
HapusAamiin semoga bisa tercapai yaa
jadi inget dulu pas awal-awal belajar menulis blog, detail banget merhatiin ini itu, dan sampai sekarang masih belajar banyak karena masih banyak yang belum diketahui atau ilmunya selalu update, ada kelas seperti ini bagus untuk pemula dan udah lama pun jadi reminder dan tahu ilmu-ilmu terbarunya
BalasHapusternyata saya balita banget tentang istilah blogging, mana artikenya baru muncul sekarang terasa banget tertinggal, kadang ketika futur nulis perlu penyemangat yang beginian karena tiap algoritma google berubah lagi kerasa banget viewsnya anjlok.
BalasHapusSeneng dan kagum kalau ada komunitas yang sangat giat mengajak members untuk upgrade skill. Apalagi skill blogging ini termasuk cukup dinamis. Otomatis memang harus terus belajar, update serta upgrade.
BalasHapusTerima kasih banyak, melalui artikel ini aku pun kembali diingatkan terkait pentingnya self editing artikel sebelum di publish.
Bagus ya program Kampung Bakat Ibu Profesional ini Mbak, para ibu bisa mempelajari keterampilan baru yaitu nulis di blog, menulis artikel untuk pemula memang tantangan tersendiri yang penting terus berlatih agar tulisan mskin enak dibaca ya
BalasHapusKalo menurut daku, selain karena optimasi yang asik buat mesin pencari, paragraf pendek juga jauh lebih enak buat dibaca, ketimbang paragrafnya panjang-panjang, karena bikin hilang mood hehe.
BalasHapusAh iya, buat pemula itu sangat penting menulis artikel sesuai niche yang digemari ataupun dikuasai ya
BalasHapusDulu aku juga gitu, awal ngeblog sukanya nulis parenting
Menceritakan pengalaman saat mengasuh anak sehari-hari
Sekarang aja, blogku jadi blog gado gado, semua ditulis
Hahaha
Terima kasih Ayunda guru
BalasHapusKamu keren banget memang
Nanti aku mau jadi Ayunda lagi ah #ketagihan haha
Setidaknya ilmuku mungkin bisa bermanfaat sedikit
Haha seru ya bisa sharing2 sama temen-temen yg baru mau jadi penulis blog, meskipun ilmuku beti aja sih ama mereka masih perlu banyak belajar juga 🤣
HapusMenulis blog ini printilannya banyaakk dan bisa jadi masing-masing platform bisa beda-beda, ada yang jadi makin ribet, ada yang B aja. Tapi semua itu ulah bisa karena biasa yaa..
BalasHapusSemakin sering menulis dan memerhatikan printilannya, semakin tau "celah"nya dimana agar artikelnya "menemukan" pembacanya masing-masing.
Bermanfaat banget tulisannya buat para bloggers. Sekarang saya juga jarang nulis paragraf panjang2. Takut ga dibaca hahaha. Tapi emang mesti refreshment supaya makin kreatif nulisnya
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍