Beberapa waktu yang lalu, WAG yang isinya sahabat-sahabat virtual saya membahas seputar film-film yang diangkat dari novel Indonesia. Dari sana, saya malah teringat belum menuliskan review drama Korea Love Next Door yang keenambelas episodenya sudah saya tonton.
Awalnya saya tidak berharap banyak dengan drama yang dibintangi oleh Jung So Min dan Jung Hae In ini. Nonton karena genrenya romcom dan yang main Jung So Min aja, sih. Namun, setelah menonton episode demi episode, saya langsung berniat untuk menuliskan ulasannya di blog!
Drama ini nggak hanya bercerita tentang dua teman kecil yang bertetangga, terpisah, bertemu kembali saat dewasa dan jatuh cinta. Ada banyak cerita-cerita lain yang membuat drama ini semakin menarik untuk diikuti.
Profil K-drama Love Next Door
Judul drama: Love Next Door / Mom's Friend's Son
Hangul: 엄마친구아들
Sutradara: Yoo Je Won
Penulis skenario: Shin Ha Eun
Saluran penayangan: tvN / Netflix
Jumlah Episode: 16
Pemain:
Jung Hae In sebagai Choi Seung Hyo
Jung So Min sebagai Bae Seok Ryu
Kim Ji Eun sebagai Jung Mo Eum
Yun Ji On sebagai Kang Dan Ho
Sinopsis dan Jalan Cerita
Jung Hae In adalah seorang arsitek muda berbakat yang baru saja membuka studio untuk jasa arsiteknya. Suatu ketika, secara tak terduga ia kembali bertemu dengan teman kecil yang juga tetangganya, Bae Seok Ryu, yang baru tiba dari Amerika.
Seok Ryu sendiri tidak mengabarkan kepulangannya pada siapapun. Rupanya, kedatangannya ke Korea dikarenakan ia baru saja resign dari pekerjaannya dan membatalkan pernikahannya.
Saat mengetahui apa yang terjadi, ibu Seok Ryu marah besar. Bukan marah lagi, tantrum hebat. Ia malu karena anaknya menjadi seorang pengangguran dan gagal menikah dengan lelaki mapan.
Sejak kembali ke Korea, love hate relationship antara Choi Seung Hyo dan Bae Seok Ryu terjalin kembali. Sempat lost contact selama 4 tahun, membuat Seung Hyo akhirnya menyadari perasaannya yang sebenarnya terhadap Seok Ryu.
Nggak ada yang tau nih kalau Seung Hyo sudah sejak dulu menyukai tetangganya tersebut, kecuali Jung Mo Eum. Sahabat karib Seung Hyo dan Seok Ryu sejak sekolah. Ia sendiri geregetan melihat tingkah laku Seung Hyo yang belagak gak peduli padahal dalam hatinya hanya menyimpan Seok Ryu seorang. Heleh.. heleh..
Namun, pada saat Seung Hyo sudah yakin dan ingin mengutarakan perasaannya, di sanalah berbagai obstacle muncul. Seperti apa lengkapnya? Nonton dong, chingudeul! XD
Kesan Pertama Menonton Drakor Love Next Door
Episode pertama saya selesaikan dalam beberapa hari. Don't know why, saya merasa bosan di awal-awal cerita, terutama saat mama-mama para anak-anak dewasa ini berdebat soal anak siapa yang paling hebat.
Saya juga heran banget dengan sikap mamanya Seok Ryu yang dengan mudahnya main tangan dan berteriak-teriak memaki anaknya saat baru pulang ke Korea. Like, hello mom, itu anak lo jauh-jauh pulang pasti ada alasan di balik kepulangan, resign dan pembatalan pernikahannya, lho. Kenapa main gebuk aja dah?
Meskipun pada akhirnya diceritakan latar belakang sikap ibunya tersebut, tetap saja membuat kesan pertama saya terhadap drama ini kurang menyenangkan. Fufu~ Makanya saya katakan di awal nggak expect apa-apa sama drama ini, padahal tau yang menulis naskahnya sama dengan penulis naskah Hometown Cha-cha-cha.
Review Drama Korea Love Next Door
Lalu, kenapa lanjut nonton drama ini setelah kesan pertama yang kurang menyenangkan?
Hmm.. Awalnya karena nggak ada tontonan lain dan Love Next Door yang masih worth to watch dari segi genre dan pemainnya. Haha. Lama-lama, penasaran juga dengan alasan Seok Ryu hengkang dari Amerika.
Ternyata, frens, drama ini nggak hanya drama romcom antara Seok Ryu dan Seung Hyo maupun Mo Eum dengan pak reporter, Kang Dan Ho, sebagai second lead couple-nya aja. Ada beberapa poin yang menjadi sorotan saya saat menonton Love Next Door ini, di antaranya:
Eldest Daughter Syndrome
Bae Seok Ryu adalah anak perempuan pertama di keluarganya. Ia memiliki satu adik laki-laki yang terlihat sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Sebagai anak pertama dan perempuan, Seok Ryu selalu tampil cemerlang. Di sekolah ia terkenal cerdas, kepribadiannya pun tampak kuat, mandiri dan bisa menyelesaikan semua masalah hidupnya tanpa bantuan orang lain.
Ekspektasi kedua orang tuanya, terutama ibunya (yang suka tantrum itu) sangat tinggi. Mengetahui hal tersebut, Seok Ryu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Melanjutkan kuliah di Amerika, bekerja di salah satu perusahaan besar di negeri Paman Sam, hingga mendapatkan calon suami dengan latar belakang pekerjaan yang mapan.
Seok Ryu berupaya set the standard high, tipikal anak pertama, dan perempuan. Meski di dalam hati ia merasa nggak sreg dengan apa yang ia jalani, she tried her best. Sayangnya, ia nggak punya tempat berbagi cerita dan menunjukkan sisi rapuhnya. Hingga akhirnya, Seok Ryu sempat mengalami penyakit baik fisik maupun mental.
Sudah sebegitu sakitnya pun, ia tetap memilih bungkam dan tidak menjadikan hal tersebut sebagai excuse saat ia pulang ke Korea. Seok Ryu memilih untuk menerima kemarahan dan kekecewaan orang tuanya, dibandingkan menceritakan penderitaan yang ia alami. Pada akhirnya ia pun meledak dengan meluapkan emosinya pada ibunya. Menganggap ibunya selalu memanjakan adiknya karena pernah sakit, sedangkan perasaan dan keinginannya tidak pernah didengar.
Ouch! Sebagai anak pertama dan perempuan, saya bisa relate dengan tekanan dan tanggung jawab yang dirasakan Seok Ryu. Oleh karenanya, cirambay juga saya saat latar belakang kepulangan Seok Ryu ke Korea terungkap. Hiks.
Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mengejar Mimpi
Menjadi lulusan IT dengan nilai terbaik di kampusnya dan bekerja di perusahaan asing yang besar dan mendunia, ternyata bukanlah mimpi Seok Ryu. Ia melakukan semuanya karena ingin membuat keluarganya bangga akan pencapaiannya.
Seok Ryu sempat tidak mengenali dan mengetahui apa yang sebenarnya ia inginkan, apa mimpinya? Hingga suatu hari, justru mantan pacar Choi Seung Hyo lah yang menyadarkannya akan mimpi dan keinginan Seok Ryu.
Awalnya ia ragu untuk mengejar mimpi tersebut, terlebih dengan bayangannya terhadap reaksi kedua orang tuanya yang sudah pasti menolak mentah-mentah. Namun, beruntungnya ia memiliki Seung Hyo dan Mo Eum sebagai sahabat yang selalu mendukung apa yang ia cita-citakan. Merekalah, terutama Seung Hyo yang membuat Seok Ryu terus maju dan melangkah untuk menggapai cita-citanya.
Tak hanya Seok Ryu, saya pun salut dengan kegigihan dan kerja keras Jung Mo Eum. Wanita dengan tipikal straight to the point ini bahkan tidak goyah untuk menggapai mimpinya hingga ke Kutub Selatan meskipun ia baru saja merasakan manisnya cinta dengan Kang Dan Ho.
Pentingnya Komunikasi dalam Rumah Tangga
Jujur saya sempet geregetan banget dengan kisah rumah tangga bapak dan ibunya Seung Hyo. Sebagai pasangan dokter dan diplomat, komunikasi keduanya di dalam rumah tuh zonk. Memang, setelah dioprek ternyata mereka pernah memiliki masalah yang cukup besar hingga menyebabkan hubungan keduanya merenggang.
Nggak baik ya, frens, berkomunikasi dengan pasangan hanya sekadarnya, dan menyimpan asumsi, serta pikiran-pikiran negatif yang belum tentu benar mengenai masing-masing pihak. Di dalam hati keduanya masih saling menyayangi dan berharap "rujuk". Namun, yang terlontar justru kata-kata keinginan untuk bercerai. Wah! Fatal banget!
Persahabatan Tidak Bisa Diukur dengan Materi
Selanjutnya ada kisah persahabatan dalam Geng Lavender, yang saya sorot di sini adalah antara ibu Choi Seung Hyo dan ibu Bae Seok Ryu. Mereka sudah berteman sejak lama sekali, belasan atau bahkan puluhan tahun.
Keduanya berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Ibu Seung Hyo merupakan wanita karir yang sibuk dan memiliki penghasilan yang banyak. Suaminya pun dokter. Bisa dikatakan kondisi perekonomiannya sangat stabil dan tidak kekurangan sama sekali.
Berbeda dengan ibu Seok Ryu yang sehari-harinya bekerja di ranah domestik. Suaminya bekerja membuka kedai toppoki dengan penghasilan pas-pasan bahkan kadang minus. Meski demikian, keduanya berteman baik.
Saat ibu Seung Hyo harus pergi dinas keluar negeri dalam jangka waktu yang lama, ibunya menitipkan Seung Hyo di rumah Seok Ryu. Ibu Seok Ryu pun mengurus dan merawat Seung Hyo selayaknya anak sendiri. Tak hanya itu, ibu Seok Ryu selalu memasak dan mensuplai makanan ke rumah Seung Hyo untuk dinikmati keluarga mereka.
Namun, suatu kejadian membuat persahabatan keduanya renggang. Ibu Seok Ryu dan ibu Seung Hyo bertengkar hebat, padahal itu semua terjadi karena kesalahpahaman. Pada akhirnya keduanya (lebih ke ibu Seok Ryu lagi sih) sadar, bahwa persahabat mereka tidak bisa diukur dengan uang.
Keluarga, Support System Pertama dan Utama
Meskipun keluarga Seok Ryu, Seung Hyo dan Mo Eum memiliki masalahnya sendiri-sendiri, akan tetapi keluarga inti akan selalu menjadi support system yang pertama dan utama.
Di awal cerita kita akan melihat bagaimana tantrumannya keluarga Seok Ryu. Semua suka marah-marah, terutama ibunya. Wkwk *teteup. Tapi seiring dengan berkembangnya jalan cerita, karakter mereka pun berkembang menjadi lebih dewasa. Seok Ryu yang selama ini tidak bisa menjalani apa yang ia inginkan sebagai dirinya sendiripun jadi punya kesempatan untuk mengejar cita-cita sebenarnya.
Begitu pula dengan Seung Hyo yang sepanjang drama kita lihat tidak mendapatkan kehangatan keluarga. Tidak pernah makan bersama, berlibur bahkan berfoto bersama ayah dan ibunya. Komunikasi yang jarang terjalin membuat Seung Hyo tidak merasakan kehadiran kedua orang tuanya, meskipun keduanya selalu mendukung apa yang dilakukan oleh putera semata wayangnya tersebut.
Lain lagi dengan cerita keluarga Mo Eum. Ibunya sebagai single parent ingin sekali melihat anaknya yang selalu sibuk bekerja itu punya pacar dan menikah. Eh, giliran sudah punya pacar, ditentang habis-habisan. Rupanya, ia tidak ingin anaknya bernasib sama dengan dirinya dan berujung kecewa. Tapi yang saya suka dari parenting ibu Mo Eum ini, ia berhasil membuat anak perempuannya menjadi pribadi yang tangguh, lugas, berani mengambil resiko dan gigih mengejar cita-citanya.
Rekomendasi
Selain akan jadi penumpang kapal JungJung couple karena chemistry yang ditampilkan oleh Jung Hae In dan Jung So Min, menurut saya drama ini sangat recommended untuk teman-teman tonton. Terutama buat kalian yang suka dengan genre romcom, tapi ingin nonton sesuatu yang lebih berbobot.
Nonton resminya di mana? Netflix ya. Selamat menonton!
1 Komentar
Aku lagi langganan netflix, nih. Pas banget butuh referensi cerita romansa. Coba cari ah
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍