Malam Minggu kemarin, tepatnya hari Sabtu, 25 Februari 2023, saya berkesempatan untuk sharing seputar proses Editing Podcast bersama komunitas Drakor Class di grup Telegram. Agenda ini merupakan rangkaian dari agenda Bucin Profuktif ala Drakor Class, Ngonten Asyik Bareng Drakor Class, setelah pembukaan new classmates (anggota) di awal tahun 2023 ini.
Sebagai salah satu editor podcast Drakor Class, saya senang sekali bisa sharing seputar proses mengedit podcast, meskipun ilmu yang saya miliki pun masih basic dan belum pro sama sekali. Di pertemuan tersebut, saya menceritakan bagaimana selama ini proses editing podcast yang saya lakukan menggunakan dua platform, yakni offline dan online.
Baca juga: 5 Produktivitas dari Nonton Drama Korea
Setelah sharing kemarin, saya jadi ingin menuliskannya di blog, siapa tahu ada teman-teman podcaster pemula yang juga ingin belajar bagaimana cara mengedit podcast secara sederhana.
Apa itu Editing Podcast?
Singkatnya, editing podcast merupakan serangkaian tahap pengeditan yang dilakukan untuk membuat suatu podcast menjadi lebih baik dan memiliki alur cerita yang jelas.
Apakah setiap podcast harus melalui tahapan pengeditan? Jawabannya, tergantung dari seperti apa podcast yang ingin dihasilkan oleh seorang podcaster. Ketika seorang podcaster memaklumi segala kekurangan dari proses rekamannya dan merasa hasil rekamannya sudah sempurna dan layak untuk ditayangkan, bisa jadi ia melewati proses editing podcast.
Namun, ketika seorang podcaster ingin menyajikan konten audio yang berkualitas dan nyaman didengarkan oleh para pendengar, umumnya podcaster tersebut pasti melewati tahapan dari proses editing podcast ini.
Apa Tujuan Editing Podcast?
Secara umum, editing podcast ini bertujuan untuk menghasilkan podcast dengan kualitas suara yang baik dan alur cerita yang jelas, sehingga pendengar bisa lebih menikmati konten podcast tersebut.
Seorang podcaster biasanya mengedit podcastnya dengan tujuan sebagai berikut:
1. Memperbaiki Suara
Suara yang dihasilkan ketika rekaman tidak selalu baik, terkadang podcaster perlu melakukan proses editing untuk memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan.
Misalnya, ada 3 orang podcaster yang melakukan proses rekaman, setelah didengarkan ulang, suara salah satu di antaranya terdengar sangat kecil dan tidak balance. Proses editing bisa membuat level suara podcaster tersebut menjadi sama dengan dua podcaster lainnya sehingga tidak ada ketimpangan suara di antara ketiganya.
Baca tentang: Bagaimana Membuat Podcast yang Baik dan Menarik?
2. Menghilangkan Bagian-bagian yang Tidak Perlu
Proses editing podcast pun bisa dilakukan ketika terjadi distraksi pada saat rekaman. Podcaster bisa membuang bagian-bagian yang dirasa tidak perlu ditampilkan pada konten podcast. Contohnya, distraksi karena suara anak nangis, bersin, suara nafas yang terdengar dan mengganggu, hingga percakapan yang out of topic.
3. Menambahkan Sound Effect
Tujuan lain dari editing podcast adalah agar podcaster bisa menambahkan berbagai sound effect yang mendukung konten audionya pada saat dipublikasikan. Hal ini tentunya memiliki tujuan akhir untuk memanjakan telinga pendengar dengan podcast yang lebih menarik dan unik.
4. Memastikan Kualitas Suara
Pada akhirnya, editing podcast bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas suara yang telah direkam sudah baik, konten memiliki alur cerita yang berkesinambungan dan layak untuk ditayangkan. Kurang lebih sama lah ya dengan ngeblog, di mana penulis pun melakukan self-editing terlebih dahulu sebelum mempublikasikan tulisannya.
Platform untuk Mengedit Podcast
Pada agenda sharing Sabtu lalu, saya bercerita pengalaman saya melakukan editing podcast menggunakan platform offline dan online. Platform offline yang saya gunakan adalah Audacity, sementara itu platform online yang saya gunakan adalah Anchor.fm.
Di sini, saya tidak akan menjelaskan bagaimana tahapan dari proses editing podcast menggunakan dua platform tersebut. Saya akan menjelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing platform:
Editing Podcast Menggunakan Platform Offline
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saya menggunakan Audacity sebagai software untuk mengedit podcast. Biasanya, saya menggunakan Audacity untuk melakukan noise reduction dan membuang bagian-bagian audio yang tidak dibutuhkan.
Tidak hanya Audacity, ada banyak lagi software editing podcast yang bisa digunakan secara offline seperti Adobe Audition, Reaper, Logic Pro, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari proses editing podcast menggunakan platform offline:
(+) Akses untuk pengolahan audio bisa dilakukan tanpa tergantung ketersediaan internet.
(+) Proses pengolahan audio bisa dilakukan lebih cepat karena tidak tergantung sinyal internet.
(+) Memiliki fitur yang lengkap, seperti untuk noise reduction, sound effect, dan perataan volume.
(+) Pengguna memiliki kontrol penuh terhadap proyek editing podcast yang sedang dilakukannya.
(-) Membutuhkan hardware (laptop atau PC) dengan spec tertentu untuk menginstall software ini.
(-) Pengerjaan proyek pengolahan suara yang dilakukan bersama orang lain tentu akan terbatas.
(-) Akan ada potensi kehilangan data penyimpanan karena data dan file tersimpan di perangkat keras.
Editing Podcast Menggunakan Platform Online
Selain platform offline, saya juga menggunakan platform online yakni Anchor.fm untuk melakukan editing sederhana, menambahkan backsound dan transisi serta mempublikasikan podcast yang sudah diproduksi.
Sama halnya dengan platform offline, platform online pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri di antaranya:
(+) Mudah digunakan, bahkan untuk pemula sekalipun.
(+) Gratis dan tidak perlu diunduh atau diinstall.
(+) Sudah terintegrasi dengan platform streaming seperti Spotify, Google dan Apple Podcast.
(+) Pengguna bisa melihat statistik pendengar melalui Anchor.fm.
(-) Sangat bergantung pada stabilitas dan kekuatan sinyal internet.
(-) Fitur yang dimiliki sangat terbatas, tidak seperti yang tersedia di platform offline.
(-) Jika platform online mengalami gangguan, akan berpengaruh terhadap file yang tersimpan di dalamnya.
That's why saya menggunakan dua platform editing podcast yakni offline dan online, agar bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing platform.
Gimana, menarik kan proses editing podcast ini? Menurut kalian, lebih nyaman menggunakan platform offline atau online, nih?
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍