Assalammualaikum, Bunda Cekatan!
Sampai juga kita di tahap terakhir kelas Bunda Cekatan batch 3, Institut Ibu Profesional. Lega sekali rasanya sudah melewati tahap kepompong dengan jurnal 30 harinya. Huh hah!
Sempat mau menyerah di tengah jalan karena qaradallah sakit dan harus menjalankan pemulihan selama bulan Ramadan, buddy saya menyemangati untuk terus maju dan tidak menyerah. Supportnya tersebut membuat saya terdorong untuk menyelesaikan tahap kepompong dengan baik dan optimal.
Baca juga : My Buddy System, My Support System
Di tahap kupu-kupu pekan pertama ini, saya mendapat pengalaman baru dan seru, yakni menjalani program mentorship. Di mana masing-masing dari kupu-kupu muda membuat CV dan kami sama-sama berburu mentor untuk menjadi mentee dari mentor yang memiliki ilmu sesuai dengan peta belajar yang sudah dibuat di awal.
Dalam jurnal kali ini, saya akan bercerita tentang pertemuan saya dengan Mbak Puput Maulani Mariam, mentor saya dan juga sedikit cerita tentang pengalaman saya menjadi mentor dari Mbak Amelia Pantouw dan Mbak Reni Handayanti.
Program Mentorship
Menurut Nurachmach di tahun 2007, mentorship ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh mentee bersama dengan mentor dengan harapan mentee akan mampu meraih tujuan dengan pengalaman-pengalaman yan dibagikan oleh mentor.
Mentoring sendiri amerupakan bentuk dukungan yang diberikan oleh mentor melalui proses belajar dan dukungan emosial, serta berfokus pada prestasi yang akan diraih oleh mentee.
Lebih lengkap lagi, menurut Nuramalia di tahun 2012, program mentorship ini adalah program yang menghubungkan antara dua orang yakni mentor dan mentee di mana di dalamnya terjadi kesempatan diskusi yang menghasilkan refleksi, kegiatan berupa tugas-tugas serta pembelajaran di mana semua didasarkan pada dukungan, kritik yang membangun, kepercayaan, keterbukaan serta adanya keinginan untuk belajar dan berbagi.
Cerita Meminang Mentor
Salah satu ilmu yang ingin saya pelajari dalam peta belajar adalah mengenai public speaking. Ilmu ini akan sangat membantu saya dalam perjalanan membangun personal branding sebagai blogger. Saya pun ingin memanfaatkannya untuk membuat repurpose content blog ini ke dalam bentuk audio content (podcast).
Selama ini, pengalaman public speaking saya hanya bermodal PD dan ngomong aja dulu. Hehe. Setiap ada kesempatan yang bisa saya ambil baik itu di komunitas maupun di berbagai project, saya ambil dulu aja. Oleh sebabnya, karena tidak tahu ilmu dasar public speaking saya sebenarnya merasa masih kurang percaya diri.
Di tahap ulat pekan keempat, saya melahap ilmu mengenai public speaking yang dibawakan oleh Mbak Puput Maulani Mariam mengenai "Self-Image to Build Self Confidence". Saya merasa cara penyampaian beliau saat live di Facebook sangat mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana.
Portfolio mentor saya, Puput Maulani Mariam |
Baca tentang : Ilmu Penunjang untuk Mom Blogger
Saat waktunya pengumpulan CV para mentor, saya mengincar beberapa mentor yang keahliannya ada di bidang komunikasi. Setelah membaca CV mereka satu per satu, saya melihat kalau Mbak Puput ini juga merupakan seorang blogger. Saya pun akhirnya memilih beliau sebagai mentor saya.
Ketika waktunya kami para mentee memilih mentor, gercep saya memilih Mbak Puput sebelum kehabisan slot. Jatah satu orang mentor untuk menerima mentee hanya 2, sehingga saya harus cepet-cepetan nih dengan teman-teman kupu-kupu lainnya yang juga mengincar Mbak Puput.
Portofolio saya sebagai mentee |
Alhamdulillahnya, gayung bersambut dan setelah Mbak Puput membaca portofolio saya, beliau mengiyakan untuk menjadi mentor saya. So happy! Semoga saya bisa mempelajari hal-hal terkait public speaking untuk berbicara lebih baik lagi di depan umum dan mengerjakan project podcast saya.
Cerita Dipinang Mentee
Selain mendapatkan mentor, saya juga berkesempatan menjadi mentor dalam program mentorship kali ini. Senang dan merasa terhormat sekali bisa menjadi mentor dari Mbak Reni Handayanti dan Mbak Amelia Pantow.
Mereka berdua memiliki visi dan misi yang sama yaitu untuk menekuni dunia blogging. Saya sendiri baru 2 tahun ini terjun menjadi seorang blogger, meskipun belum terbilang expert seperti teman-teman blogger lainnya, insha Allah saya siap menemani keduanya belajar ngeblog dari awal.
CV saya sebagai mentor |
Saya terharu sekali karena Mbak Amel dan Mbak Reni memilih saya, jadi kesempatan ini akan saya gunakan untuk berbagi pengalaman serta sedikit ilmu ngeblog yang selama ini sudah saya pelajari. Saya harap, mereka berdua bisa berkembang dan melahirkan karya-karya melalui blognya masing-masing.
Pertama bertemu dengan Mbak Reni dan Mbak Amel |
Kami pun sudah ngobrol dan bertatap muka melalui sambungan Google Meet pada hari Kamis, 26 Mei 2022 kemarin. Secara garis besar, saya sudah mengetahui apa-apa saja yang ingin dipelajari oleh Mbak Amel dan Mbak Reni sehingga bisa menyiapkan materi-materinya.
Belajar Bersama Mentor dan Mentee
Mendapat seorang mentor yang sudah berpengalaman untuk belajar secara gratis selama 6 pekan ke depan sungguh merupakan kesempatan yang luar biasa. Beruntung sekali saya nggak jadi drop tahap kepompong kemarin. Hehe..
Dipilih untuk menjadi seorang mentor juga bukan berarti saya adalah yang ter dan paling dalam bidang yang saya tekuni saat ini. Justru dipilihnya saya sebagai mentor di bidang blogging membuat saya yang harus belajar lebih banyak dan menerapkan ilmunya agar bermanfaat bagi diri saya sendiri dan lebih banyak orang.
Baca tentang : 6 Tips Mengusir Bosan untuk Ibu Rumah Tangga
Pengalaman mentorship ini menjadi pengalaman saya yang begitu berharga. Saya antusias sekali dengan program belajar melalui mentorship di tahap kupu-kupu Bunda Cekatan ini.
Sampai ketemu di jurnal pekan depan!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍