Di akhir bulan September lalu, antologi PULIH batch pertama yang telah di cetak mulai didistribusikan ke para pembelinya. Sebanyak hampir 300 eksemplar buku antologi yang berisi kisah-kisah pejuang mental illness ini bertemu dengan jodohnya.
Aku pun menginformasikannya pada para pembeli untuk memberikan konfirmasi setelah bukunya sampai. Deg-deg-an juga, apakah bukunya tiba dengan kondisi baik dan utuh tanpa kurang satu apapun? Apakah isinya sesuai dengan ekspektasi mereka? Tidak sabar kumenunggu respon dari pembaca.
Satu per satu teman, kerabat dan sahabat memberiku informasi bahwa buku mereka telah sampai. Tepat jumlah dan dengan kondisi baik. Alhamdulillah. Aku pun berpesan pada mereka bahwa aku menanti komentar mereka mengenai cerita-cerita dalam buku PULIH.
Baca juga : Tentang Antologi PULIH
Aku kembali bersyukur saat banyak yang melontarkan respon positif pada antologiku yang ke-2 ini. Ada yang berkata ceritanya inspiratif, ada yang bilang membacanya membuat dirinya ikut pulih dan banyak yang mengambil pelajaran berharga dari kisah-kisah di dalamnya.
Perjalanan antologi PULIH pun sampai pada tahap diadakannya sesi Bincang Pulih. Sesi ini diadakan atas kerjasama komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dengan Ruang Pulih yang diwakilkan oleh Mbak Intan Maria Halim sebagai founder-nya.
Rangkaian sesi Bincang Pulih diawali pada tanggal 9 Oktober 2020 di grup Facebook khusus pembeli antologi PULIH batch pertama. Di sesi ini, Ibu Widyanti Yuliandari selaku Ketua Umum komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis membuka acara yang akan dilanjutkan keesokan harinya.
Dalam sesi pertama, Ibu Widyanti Yuliandari atau lebih sering disapa Mbak Wid menceritakan dari awal proses perjalanan antologi PULIH. Beliau juga menjelaskan tahapan seleksi penulis yang akhirnya terpilih sebagai kontributor dari antologi PULIH.
Di tanggal 10 Oktober 2020 rangkaian sesi Bincang Pulih dilanjutkan dengan sharing session yang terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama diisi oleh para kontributor antologi PULIH dengan topik Memilih Pulih dan Bahagia.
Terharu sekali ketika melihat teman-teman kontributor yang berani tampil dan membagikan perjalanan pulihnya secara langsung pada semua yang hadir pada sesi sharing session malam itu. Mereka membuktikan bahwa pernah mengalami mental illness itu tidak apa-apa asalkan ada kemauan kuat untuk bangkit dan sembuh hingga akhirnya menemukan kebahagiaannya kembali.
Peran orang-orang terdekat dalam perjalanan pulih setiap orang sangatlah penting. Suami, istri, anak-anak, orang tua dan seluruh keluarga besar serta teman dan kerabat mampu membuat seseorang pulih apabila tercipta lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk pasien. Tak lupa juga untuk jangan sungkan meminta bantuan ahlinya jika memang kondisi yang dialami cukup berat.
Bagian kedua diisi oleh Mbak Intan Maria Halim yang tidak lain merupakan founder dari Ruang Pulih. Beliau menyampaikan materi mengenai Proses Pulih dan Art Therapy. Mbak Intan menjelaskan bagaimana seseorang harus bisa merangkul segala kekecewaan dan kesedihan yang terjadi di dalam hidupnya dan mengambil pelajaran dari semua peristiwa yang telah dialami seseorang. Mbak Intan juga meminta beberapa audience untuk membagikan hal-hal yang paling membuat para peserta bahagia.
Baca juga : Manfaat Art Therapy Dalam Mencari Jalan Pulih
Di akhir sesi Bincang Pulih, Mbak Intan membagikan selembar gambar mandala hati untuk diwarnai oleh teman-teman yang mengikuti sesi Bincang Pulih. Apa maksud dari gambar mandala hati tersebut?
Mandala Self-love |
Dalam art therapy, mandala digunakan sebagai bentuk upaya melatih diri untuk mindfulness. Dengan mindfulness, kita akan belajar memisahkan keruwetan pikiran yang ada saat itu dan mencoba menikmati keragaman warna dalam kehidupan.
Mandala self-love ini membantu kita berhenti sejenak dari segala kesibukan yang ada. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengekspresikan emosi melalui warna. Kegiatan yang terlihat sederhana ini ternyata dapat mengurangi burn-out dan membuat yang mengerjakannya seperti mendapat energi baru layaknya ponsel yang baru saja di charge baterainya.
Begitulah penjelasan Mbak Intan untuk teman-teman yang penasaran sebenarnya apa tujuan dari mewarnai gambar mandala hati ini. Tak lama kemudian, sudah banyak teman-teman yang menunjukkan karyanya pada kami di grup whatsapp.
Beberapa karya Mandala Hati yang dipajang di flyer Bincang Pulih |
Sehubungan dengan masih banyaknya peminat yang ingin memiliki antologi PULIH, divisi buku IIDN akhirnya kembali membuka PO untuk batch ke-2. Wah senang sekali rasanya, baru selesai cetak sudah buka PO lagi! Periode PO ke-2 ini dimulai dari tanggal 10 Oktober 2020 sampai 5 November 2020 nanti.
PO PULIH batch ke-2 sudah dibuka! |
Di tanggal 17 Oktober, akan diadakan Grand Launching Antologi Pulih yang menghadirkan Mbak Intan Maria Halim selaku founder Ruang Pulih, dr. Maria Rini I, Sp.Kj yang merupakan seorang Psikiater dan tidak ketinggalan Ketua Umum komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis yaitu Ibu Widyanti Yuliandari.
Acara Grand Launching ini akan diadakan di grup Facebook dan dapat dihadiri oleh seluruh pembeli buku PULIH batch 1 maupun yang sudah ikut PO ke-2. Seru sekali ya!
Flyer Grand Launching PULIH tanggal 17 Oktober 2020 |
Bagi teman-teman yang tertarik untuk membaca buku antologi penuh inspirasi dan kaya makna ini, boleh banget melakukan pemesanan melalui whatsapp ke nomor 082136516493.
Ditunggu ya! ;)
Sukabumi, 16 Oktober 2020
11 Komentar
Setiap orang pasti punya sisi kelam dalam hidupnya ya mbak. Mungkin semacam kenangan buruk yang ingin di lupakan, dengan berbagi lewat tulisan akan mengurangi tekanan batin dan juga bisa menginapirasi orang lain. Keren nih bukunya, semoga lancar untuk proses penjualannya.
BalasHapusPastinya buku semacam ini sangat menginspirasi setiap orang. Selamat ya, sudah masuk cetak ke-2.
BalasHapusLuar biasa antologinya, menjadi inspirasi bagi orang lain untuk pulih dan bangkit dari mental illness yang dialaminya.
BalasHapusakupu kemarin ikut mbak ima, luar biasa ya cita-citanya ingin memulihkan diri dan juga berbagi untuk inspirasi bersama pembaca lain. semoga semakin berkah di cetakan kedua ini
BalasHapusYeay, selamat open PO lagi. Bagus sekali isi bukunya. Dapat membantu pemulihan diri yang kurang self love.
BalasHapusKeren bisa samapai open PO lagi. Bangkit dari mental illness memang sangat penting, dan buku ini bisa berkontribusi dalam pemulihan tersebut.
BalasHapusBuku yang bagus dan sangat inspiratif ya mbak. Jadi yang sedang mengalami kekecewaan buku ini sangat recommended untuk dibaca. Sehingga nantinya bisa kembali bangkit untuk meraih impiannya
BalasHapusSalut deh dengan teman-teman penulis buku Pulih dan IIDN, semoga laris dan membantu yang lain ya dengan tema mental illness ini
BalasHapusSelamat atas penerbitan bukunya. Semoga buku ini membuka mata dan wacana bahwa mental illness itu bukan sesuatu yang tabu hingga harus diabaikan, disangkal, atau disembunyikan. Sama halnya kalau kita pusing, sakit perut, dan diare misalnya. Tentu kita bilang kalau kita lagi tidak enak badan dan bukan menutupinya. Semoga masyarakat tidak lagi menabukan dan membuat stigma negatif soal mental illness. Sebab, kita semua pasti pernah mengalaminya.
BalasHapuskemarin aku juga hadir di grandlauchingnya, insightful bgt buat aku. apalagi denger cuplikan tulisan di dalam bukunya bikin mbrebes mili huhu.barakallah ya mbak ima sama karyaanyaa
BalasHapusMantap mbaa, bisa sampai open PO lagi. Bukunya inspiring banget ya mba, bikin pembacanya belajar untuk mencintai diri mereka dan otomatis terbawa dgn suasana haru birunya. Cakeeepp
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍