Tulisan ini masih berkesinambungan dengan beberapa tulisanku sebelumnya dalam rangka mempromosikan buku antologi keduaku berjudul PULIH.
Baca tentang : Tentang Antologi PULIH
Tanggal 16 September besok adalah hari terakhir masa pre-order dari buku antologi PULIH, buat teman-teman yang berminat untuk membaca 25 kisah perjalanan pulih orang-orang yang pernah mengalami mental illness, masih ada 2 hari lagi nih untuk melakukan pemesanan!
Di tulisan sebelumnya, aku menuliskan tentang beberapa penyakit yang termasuk kategori mental illness. Kalian bisa membacanya pada tulisanku yang berjudul Histrionic Personality Disorder dan 4 Penyakit Mental Lainnya.
Kali ini, aku ingin mengulik sedikit mengenai salah satu metode terapi yang biasa digunakan untuk memulihkan kondisi kejiwaan penderita mental illness. Konon, metode ini sudah terbukti ampuh terhadap kesembuhan orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda sakit mental.
Art therapy adalah ...
Metode yang akan aku ceritakan disini adalah art therapy atau terapi seni. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar tentang metode ini ya? Secara garis besar art therapy adalah proses prikoterapi yang menggunakan seni sebagai media ekspresi.
Seni yang dimaksud disini beragam mulai dari menggambar, mewarnai, melukis, membuat kolasi hingga memahat. Art therapy ini dipandang efektif karena seni dapat menumbuhkan rasa senang pada seseorang yang melakukannya.
Dari karya seni yang dibuat oleh pasien, art therapist akan memeriksa kondisi kejiwaan pasien dengan membaca kode tersembunyi yang tertuang dalam hasil karya pasien untuk kemudian memberikan konseling yang sesuai.
Art Therapy sebagai jalan pulih
Bagaimana bisa sebuah seni dijadikan metode terapi untuk orang-orang yang mengalami gangguan jiwa? Bagaimana cara kerja dari metode art therapy ini?
Dalam proses membuat karya seni, seseorang pasti melibatkan emosi di dalam proses art making. Emosi yang dilibatkan ternyata jauh dari yang tampak dipermukaan, secara sadar atau tidak, seseorang yang sedang sibuk membuat karya seni pasti merasakan kehadiran emosi tersebut dan menuangkannya dalam karya yang ia buat.
Art therapy secara mendasar menggabungkan konsep art making dan psikologi. Oleh karena itu, dihadirkan art therapist untuk menerjemahkan pesan-pesan emosional yang tersirat dalam hasil karya pasien. Tentunya proses ini menggunakan teknik psikoterapi agar tujuan dari terapi dapat tercapai.
Bersumber dari Psychology Today, art therapy dapat diterapkan mulai dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang memiliki problematika hidup seperti stress, kecemasan hingga depresi.
Proses pemulihan dengan metode art therapy bisa dilakukan secara individual ataupun berkelompok. Saat sedang mengerjakan karya seni, art therapist akan memerhatikan bagaimana proses kita menyelesaikan karya seni tersebut tanpa berkomentar apa-apa.
Setelah selesai, baru dilakukan sesi tanya jawab antara art therapist dan pasien. Pertanyaan yang diajukan seputar proses pembuatan hingga perasaan yang muncul saat membuat karya seni tersebut.
Secara terpisah, art therapist akan membaca karya seni yang telah dibuat oleh pasien. Setiap detail coretan, warna yang dipilih hingga tekstur yang tercipta mengandung makna yang menggambarkan kondisi kejiwaan pasien.
Manfaat dari Art Therapy
Art therapy ternyata memiliki cukup banyak manfaat untuk kondisi psikologis seseorang. Mengakui emosi yang muncul dan meregulasinya, dapat mendamaikan konflik emosional, menumbuhkan self-awareness dan self-esteem, mengembangkan keterampilan sosial, mengelola perilaku impulsif serta mengurangi stress dan kecemasan.
Sedikit bercerita, aku memiliki seorang sahabat yang sering merasa tertekan karena banyaknya masalah yang harus ia hadapi. Namun, ia mengatasinya dengan menghasilkan berbagai karya seni terutama seni lukis. Menurutnya, dengan melukis ia dapat memindahkan dan menuangkan emosi yang terpendam di dalam dirinya ke dalam wadah lain sehingga pikirannya menjadi lebih rileks.
Meskipun tanpa therapist yang mendampingi, secara tidak langsung sahabatku menggunakan metode art therapy untuk menjaganya tetap waras ditengah badai masalah yang harus ia hadapi.
Adapun tujuan dari art therapy sendiri adalah mendorong terjadinya komunikasi melalui penggunaan media seni, agar pasien dapat bereksplorasi dan mengekspresikan diri melalui seni, belajar berkomunikasi dengan diri sendiri dan menemukan kembali dirinya melalui seni.
Begitulah sedikit informasi tentang art therapy yang bisa aku bagikan. Sebagai informasi tambahan, meskipun art therapy ini sudah diakui oleh dunia ternyata jumlah art therapist di Indonesia masih sedikit sekali loh! Bahkan katanya bisa dihitung menggunakan jari.
Untuk kalian yang membeli buku antologi PULIH, kalian akan mendapati beberapa cerita di dalamnya yang menggunakan metode art therapy sebagai ikhtiar mencari jalan kesembuhan dari penyakitnya masing-masing. Menarik banget, oleh karenanya aku jadi terinspirasi untuk membuat tulisan ini.
Oya, buku antologi PULIH masih dalam masa pre-order loh. Bagi yang berminat bisa dilihat informasinya di bawah ini :
OPEN PO PULIH
(26 Agustus 2020-16 September 2020)
Judul: Pulih
Tebal: 306 halaman
Ukuran: 14 x 20 cm
ISBN: 978-623-7841-76-0
Terbit: Agustus 2020
Harga normal: Rp 100.000,-
Harga PO: Rp 95.000,-
Pemesanan antologi PULIH bisa langsung melalui via Whatsapp ke nomor 082136516493. Terima kasih.
Sukabumi, 14 September 2020
1 Komentar
Aku termasuk yang anxietynya tinggi.
BalasHapusTerbukti dari mewarnai Mandala Cinta kemarin...aku cari warna yang aku sukai aja...untuk warna-warna gelap, aku gak lirik sama sekali.
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍