Pindah dari kota Bandung ke Sukabumi membuat aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Memulai dari awal pertemanan dengan tetangga, membangun relasi melalui komunitas dan yang jelas harus menghafal jalan serta tempat-tempat penting seperti pusat perbelanjaan dan beberapa tempat makan. Bagi yang mengenalku, kemampuan navigasiku sungguh buruk. Hal ini yang membuatku sebal jika harus disuruh mengingat rute atau jalan di daerah yang baru.
Thank God sudah ada Grab dan Gojek di Sukabumi, sehingga jika suami bekerja dan aku harus pergi ke suatu tempat karena ada keperluan, aku tinggal minta jemput babang ojol dan untuk memastikan ia membawaku ke tempat yang benar aku mengandalkan Gmaps.
Untuk transportasi umum dari dan keluar kota Sukabumi menurutku sudah cukup lengkap tersedia ya. Ada kereta, bus antar kota serta travel. Dari beberapa alternatif transportasi tersebut, menurutku pribadi paling nyaman tentu naik kereta tapi sayang belum ada kereta yang langsung menuju Yogyakarta mau pun Bandung, ke Jakarta juga sepertinya belum ada.
Minggu lalu, aku akan menghadiri suatu acara di luar pulau sehingga harus pergi menggunakan salah satu transportasi udara yaitu pesawat. Berhubung di Sukabumi tidak ada bandara maka alternatifnya adalah berangkat dari Kertajati di Majalengka atau Soekarno-Hatta (CGK) di Cengkareng. Aku dan suami memilih berangkat melalui Soetta karena ribet jika harus ke Kertajati, terlalu memakan banyak waktu dan tidak efisien. Selain itu, pilihan pesawat menuju Bali lebih banyak dari Soetta dengan jadwal yang bisa disesuaikan.
Setelah mencari informasi, ternyata the only way untuk menuju bandara Soetta langsung dari Sukabumi adalah dengan menggunakan DAMRI. DAMRI fyi merupakan kependekan dari Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia, salah satu BUMN di negara kita. Pool DAMRI Sukabumi berada di Jl. KH. A. Sanusi (Degung) Gunung Puyuh, Kota Sukabumi. Lokasinya diantara Puskesmas Cipelang dan TIKI Sukabumi.
Jadwal keberangkatan pesawat kami pukul 10.55 WIB sehingga aku, suami dan anakku berangkat dari rumah sekitar pukul 04.30 WIB untuk mengejar bus yang akan berangkat jam 05.00 WIB. Tidak memakan waktu terlalu lama menggunakan Gocar, hanya kurang lebih 10 menit dari rumah. Tentunya karena jalanan masih sepi dan bebas macet. Sesampainya di pool, bus yang akan membawa kami menuju bandara Soetta sudah menunggu di lapangan parkir. Kami membeli tiket untuk 2 orang dengan harga tiket DAMRI sebesar Rp.115.000,- untuk 1 penumpang.
Tanpa menunggu lama, bus berangkat tepat waktu pukul 05.00 WIB meski penumpang bus saat itu tidak terlalu banyak. Oiya, jadwal keberangkatan DAMRI menuju bandara Soetta ini adalah setiap jam di mulai sejak pukul 00.00 WIB. Tinggal menyesuaikan saja dengan jadwal keberangkatan pesawat kita. Dengar-dengar, waktu yang ditempuh untuk sampai ke bandara Soetta adalah sekitar 3-3,5 jam. Jadi kalau bisa berangkatnya jangan pilih jadwal yang terlalu mepet.
Beberapa saat setelah bus berangkat, aku yang masih mengantuk kembali terlelap. Begitu pula dengan suami dan anakku. Namun, karena jok kursi bus yang menggunakan bahan kulit sintetis menjadi sangat licin saat bersentuhan dengan bahan bajuku, berkali-kali tidurku terganggu karena posisi dudukku yang melorot tiap kali bus berguncang dengan cukup keras. Ganggu banget sampai akhirnya aku menahan badanku dengan kaki yang ku naikkan ke atas kursi.
Hal lain yang cukup mengganggu saat menjadi penumpang bus DAMRI kemarin adalah suara "kreyotkreyot" hasil dari softbreaker yang sudah kurang baik. Khas bus antar kota Indonesia banget sih, namun hal ini cukup mengganggu terlebih jika melewati polisi tidur atau ketika sopir bus menginjak rem.
Setelah aku benar-benar terjaga karena posisi duduk yang kurang nyaman ditambah suara softbreaker yang cukup mengganggu tadi, aku melihat jam yang menunjukkan pukul 07.15 WIB dengan posisi bus yang sudah hampir memasuki gerbang tol bandara Soekarno-Hatta. WAH! CEPAT SEKALI! Dari perkiraan 3-3,5 jam ternyata perjalanan kami dari Sukabumi ke Soetta hanya memakan waktu 2 jam lebih. Kami pun di turunkan tepat di terminal keberangkatan pesawat kami.
Pulang ke Sukabumi
Setelah menghabiskan 3 hari 2 malam di luar kota, kami pulang kembali ke Sukabumi menggunakan DAMRI dari terminal bus yang ada di terminal 2 bandara Soetta. Aku agak bingung dengan jadwal keberangkatan bus dari sana, saat bertanya pada petugas ticketing DAMRI tentang jadwal bus menuju Sukabumi, beliau mengatakan bahwa belum ada DAMRI tujuan Sukabumi yang masuk dihari itu sehingga aku tidak bisa membeli tiket di loket saat itu. Aku disuruh langsung menunggu bus dan bayar di dalam bus ketika busnya datang.
Tenyata belum lama aku menunggu, bus tujuan Sukabumi pun datang. Kami langsung mengambil posisi tempat duduk di dalam bus yang tidak lama kemudian dipenuhi penumpang. Berbeda dengan saat berangkat dimana masih banyak space kosong didalam bus. Setelah bus berangkat, kami pun ditagih tiket oleh petugas. Suamiku lalu menjelaskan yang disampaikan oleh petugas ticketing di terminal bus bandara tadi, akhirnya kami membayar diatas bus dan tidak menerima tiket apa pun. Bayar bayar aja gitu.
Perjalanan menuju Sukabumi ternyata jauuhh lebih lama dibanding saat berangkat dari Sukabumi. Perjalanan pulang kami memakan waktu hingga hampir 5 jam. Kraaayyy~ berangkat dari Soetta pukul 12.00 WIB dan tiba di pool DAMRI Sukabumi sekitar pukul 17.00 WIB kurang sedikit. Tentunya hal ini disebabkan oleh kemacetan yang terjadi di beberapa titik.
Alhamdulillah meski pun perjalanan cukup lama, anakku menghabiskan banyak waktu untuk tidur selama perjalanan dan tidak rewel saat bangun. Demikian pengalaman pertama aku bersama keluarga naik bus DAMRI dari kota Sukabumi menuju bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya. Semoga bermanfaat!
Sukabumi, 05 Maret 2020
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍