Bersambung dari postingan “My Wedding
Preparation Story (Part 2)” ini adalah part akhir dari pengalamanku mengurus
printilan pernikahanku tanggal 14 Januari 2018 lalu. Langsung saja lanjut dari
poin 4 hingga selesai, selamat membaca dan meresapi betapa “menyenangkannya” mempersiapkan pernikahan, guys ;)
4.
Meeting
Koordinasi dengan Wedding Organizer
Seperti
yang telah diulas sebelumnya, aku menggunakan jasa Janur Hijau WO untuk
mengurus keperluan dan detail acara akad serta resepsi pernikahanku kemarin.
Bersama dengan pihak UC UGM, aku dan keluargaku mengadakan rapat koordinasi
dengan Bu Dewi dari Janur Hijau sebanyak 3 kali.
Pada
pertemuan pertama, Bu Dewi memberikan buku panduan pernikahan yang diberi judul
“Panduan Pernikahan Ima dan Halim, 14 Januari 2018” yang didalamnya berisi
susunan kepanitiaan, susunan acara (rundown)
dan juga list tamu VIP serta list keluarga/undangan untuk foto
bersama. Pertemuan pertama yang dilakukan bersama dengan food testing itu
membahas mengenai konsep acara secara umum yang diinginkan oleh pihak
keluargaku dan pembahasan mengenai susunan acara yang biasa dijalankan oleh tim
Janur Hijau, ada pun hasil akhir jalannya acara tetap diserahkan pada pihak
keluargaku.
Pertemuan
kedua, pihak Janur Hijau melaporkan progress
dari pekerjaan mereka pada pihak keluarga dan membahas apakah ada yang kurang
atau sudah sesuai dengan keinginan keluarga mempelai. Dipertemuan ketiga,
dilakukan rapat koordinasi akhir bersama dengan pihak-pihak vendor serta membahas mengenai dekorasi
dan rangkaian acara langsung di-venue
yang akan digunakan pada hari H.
5.
Membuat Panitia Pernikahan
Terlepas
dari penggunakan WO untuk acara akad dan resepsi pernikahan, pembentukan
panitia dari pihak sanak keluarga mempelai sangat dibutuhkan untuk proses
persiapan menuju dan saat hari H nanti. Beberapa panitia yang dibentuk pada
saat acara pernikahanku kemarin antara lain :
-
Bendahara
-
Sie Konsumsi
-
Sie Transportasi
-
Sie Parkir dan Keamanan (untuk acara sebelum
hari H yang dilaksanakan dirumah)
-
Saksi nikah dari pihak pria
-
Saksi nikah dari pihak wanita
-
Pembaca Qori’-Sari Tilawah
-
Pendamping Pengantin Wanita (untuk upacara
Panggih)
-
Pendamping Pengantin Pria (untuk upacara
Panggih)
-
Pembawa Kembar Mayang (untuk upacara Panggih)
-
Pembawa Pisang Sanggan (untuk upacara Panggih)
-
Among Tamu (Terbagi menjadi among tamu biasa dan
among tamu VIP)
-
Informan Tamu VIP
-
Petugas buku tamu dan souvenir
-
Penanggung jawab kado dan kotak tali asih
(sumbangan)
6.
Belanja Kain untuk Seragam Keluarga
Ini
juga sebenarnya pilihan saja, whether you
want to buy uniform for your friends/family or not, it’s not a big deal. Biasanya
sih mamah-mamah ya yang sibuk mau beliin seragam untuk keluarga, among tamu dan
orang-orang lainnya terutama yang jadi panitia di acara pernikahan kalian. Kalau
pun tidak memilih untuk beli seragam keluarga, among tamu, dan panitia lainnya
banyak salon yang menyewakan kebaya buat acara-acara pernikahan. Sebaiknya bandingkan
dahulu antara harga membeli seragam/kain dengan harga menyewa kebaya.
7.
Memilih Souvenir
Pernikahan
Mengurus
souvenir pernikahan merupakan ‘hal receh’ tapi tetap harus diurusin. Kegiatan
yang dilakukan ‘hanya’ berkeliling melihat-lihat toko souvenir, membandingkan harga, memilih souvenir yang diinginkan, memesan dan memberi tenggat waktu pada
penjual untuk kemudian mengambil pesanan. Eits, tapi jangan terlalu meremehkan
hal ini, ada kejadian kurang menyenangkan pada saat aku mengurus souvenir kemarin. Aku memesan souvenir memang tergolong mepet, awal Desember
2017 kalau tidak salah dan si penjual menjanjikan semua akan siap dipertengahan
bulan. Namun kenyataannya, proses finishing
molor hingga akhir bulan dan jumlah yang tersedia kurang dari yang dipesan. Akhirnya,
penjual yang meminta maaf dan merasa bersalah tersebut menyelesaikan pesanan
dalam jumlah yang sesuai di awal Januari beberapa waktu sebelum acara
pernikahanku berlangsung.
Untuk
pemilihan barang, aku memilih pouch
motif songket dan kalender 2018 sebagai souvenir
pernikahanku.
8.
Memilih dan Fitting
Pakaian Pernikahan
Pakaian
adat yang ku gunakan pada saat pernikahan adalah pakaian adat Jawa (Solo) yang
ku sewa dari Dior Salon untuk resepsi pernikahan sedangkan untuk acara akad
nikah, tanteku yang jauh-jauh dari Banjarmasin berinisiatif untuk menjahitkanku
kebaya serta bawahannya. Untuk suamiku, baik busana akad dan resepsi
menggunakan busana sewa dari Dior Salon.
9.
Membuat List
of Wedding Songs
Ini
adalah pekerjaan yang paling ringan dan menyenangkan untuk dikerjakan. Aku melakukan
kegiatan ini jauh-jauh hari sebelum hari pernikahanku tiba, tentunya setiap
wanita mempunyai wedding songs
impiannya masing-masing. Berikut daftar lagu yang dibawakan dalam acara
pernikahanku kemarin :
-
Shania Twain, You’re Still the One
-
Sherina, Cinta Pertama dan Terakhir
-
Shania Twain, From This Moment
-
Maliq and the Essential, Pilihanku
-
James Arthur, Say You Won’t Let Go
-
Auburn, The Perfect Two
-
Westlife, When You Tell Me That You Love Me
-
Isyana Sarasvati, Kau Adalah
-
Bruno Mars, Just The Way You Are
-
Christina Perri ft. Ed Sheeran, Be My Forever
-
Train, Marry Me
-
Michael Buble, L.O.V.E
-
Christian Bautista, The Way You Look At Me
-
George Benson, Nothing’s Gonna Change My Love
for You
-
Witney Huston, I Will Always Love You
Akhirnya rampung juga tulisan mengenai My Wedding Preparation Story ini, guys! Aku harap tulisan ini bisa
bermanfaat buat kalian calon-calon pengantin supaya ada gambaran dalam mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan pernikahan kalian nanti. Jangan lupa perbanyak do’a dan ikhtiar supaya rencana
kalian untuk berumah tangga bersama pujaan hati dimudahkan oleh Tuhan Yang Maha
Cinta.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍