Menyambung postingan sebelum ini, setelah
kembali ke Jogja aku yang baru menyandang status sebagai pengangguran tidak
serta merta menganggur leyeh-leyeh
tidur-tiduran santai dirumah. Hari pernikahan yang semakin dekat dan persiapan
yang masih belum mencapai 50% membuat hati ini deg-deg serr memikirkannya. Aku pun fokus mempersiapkan segala
sesuatunya dan setiap hari mulai mencicil apa yang bisa dikerjakan dengan
harapan aku tidak akan stress dan menjadi bridezilla
seperti yang sering dibicarakan oleh orang-orang.
Hal selanjutnya yang perlu dipersiapkan
dan di follow-up adalah :
1.
Memilih Vendor Acara Pernikahan
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, UC UGM menawarkan beberapa pilihan vendor
yang bekerja sama dengan mereka sehingga aku tinggal memilih vendor mana yang
cocok dengan tema pernikahanku yang mengusung Adat Jawa Modern. Vendor-vendor
yang ku pilih untuk acara pernikahan kemarin adalah :
Janur Hijau (Wedding Organizer)
UC
UGM menyediakan WO tunggal yaitu Janur Hijau untuk menghandle acara akad nikah dan resepsi pada pernikahanku yang lalu. Menggunakan
jasa Janur Hijau untuk mengurus setiap detail acara pernikahan kemarin
sangatlah membuat aku dan keluargaku merasa terbantu. Mereka yang sudah
berpengalaman menangani acara pernikahan banyak memberi saran dan masukkan
disamping hanya bertanya mengenai apa yang kami inginkan, selain itu tak jarang
pula mereka mengingatkan kembali apa-apa yang masih belum lengkap dan melaporkan
apa saja yang telah mereka follow up.
Menurutku,
untuk pasangan yang sibuk dengan hal-hal lain sehingga tidak memiliki banyak
waktu untuk mengurus pernikahannya (misal pasangan yang keduanya bekerja,
keluarganya pun sibuk bekerja) ada baiknya untuk meminta bantuan wedding organizer dalam mempersiapkan
acara pernikahan mereka.
UC UGM Catering
(Catering)
Jasa
penyedia makanan atau catering yang ku gunakan dalam acara pernikahan kemarin
dari UC UGM sendiri, ada banyak menu yang menjadi pilihan baik untuk prasmanan
mau pun menu gubug. Pada hari yang telah ditentukan, dilakukan satu kali food testing untuk menu-menu yang aku
dan keluargaku pilih. Dari pertemuan tersebut kita bisa mengkoreksi rasa dan
memberi masukkan terhadap makanan dan minuman yang telah kita cicipi tadi, kita
juga bisa mengganti menu untuk acara nanti apabila kurang sreg dengan masakan
yang disajikan.
Kebun Asri Dekorasi (Wedding Decoration)
Di
Jogja, keindahan dekorasi venue pernikahan
yang di garap oleh Kebun Asri Dekorasi ini sudah tidak perlu dipertanyakan
lagi. Berbagai request tidak biasa
yang diajukan oleh ayahku selaku pengusung tema pernikahanku saat itu bisa
dikerjakan dengan baik oleh Pak Heru (owner
Kebun Asri Dekorasi) dan timnya. Beberapa permintaan ayahku yang jarang ditemui
dipesta pernikahan yang lain adalah adanya galeri keris disalah satu patahan
jalan menuju pelaminan, adanya galeri batik dipatahan jalan lain menuju
pelaminan dan terakhir adalah satu set wayang beserta gamelannya yang
diletakkan disebelah pintu keluar saat tamu hendak keluar.
Bunga-bunga
serta tanaman yang digunakan oleh Kebun Asri Dekorasi merupakan tanaman asli
yang masih fresh sehingga begitu
tampak cantik dan asri dilihat. Untuk dekorasi pelaminan, acara pernikahanku
memilih tema Jawa Modern sehingga tidak menggunakan dekorasi pelaminan Jawa
yang pakem.
Beragam Dekorasi Acara Pernikahanku oleh Kebun Asri Dekorasi
Bukan
promosi bukan endorse, silahkan
kunjungi instagram @kebunasridekorasi
untuk melihat dan mencari tau lebih jauh mengenai vendor dekorasi ini.
DIOR SALON (Rias Pengantin)
Awalnya,
aku yang berhijab ingin menggunakan riasan dan pakaian nasional namun kedua
orang tua beserta keluarga kekeuh
ingin agar aku menikah dengan adat Jawa menggunakan paes dengan baju
tradisionalnya. Sempat setuju tidak setuju dengan usulan ini, aku yang mulanya ragu
kemudian berubah pikiran setelah melihat hasil riasan dari instagram @diormuajogja dan @dior_rias_pengantin_jogja. Hasil riasan dari Bu Dior begitu halus
dan rapih, begitu pula untuk pengantin berhijab yang menggunakan paes, leher
serta telinga tertutup rapat sehingga tidak terkesan maksa. Untuk pengantin
yang ingin mengusung riasan adat Jawa terutama Jogja dan Solo, Bu Dior masih
menjadi salah satu pilihan utama di Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Beruntungnya,
DIOR SALON yang bekerja sama dengan UC UGM available
ditanggal pernikahanku sehingga aku memutuskan untuk memilih Bu Dior sebagai
perias pengantinku.
Riasan Pengantin Pria dan Wanita Adat Jawa-Solo (Berhijab) oleh Bu Dior
Agatha Photo and Video (Documentation)
Untuk
dokumentasi, aku memilih Agatha Photo and Video (sebenarnya karena ini adalah
vendor tunggal yang ditawarkan oleh UC UGM). Hasil foto dan videonya tidak
mengecewakan, Mba Indri dan tim juga sangat friendly
dan kooperatif dalam memberikan pelayanan. Kalau mau lihat-lihat hasil fotonya
lebih banyak, cek di instagram @agathaphotostudio.
UC UGM Band (Entertainment)
Ini
juga merupakan vendor tunggal yang ditawarkan oleh UC UGM, disini aku hanya
diberikan pilihan untuk memilih format yang akan ditampilkan apakah full-band, semi acoustic atau full
acoustic. Aku memilih format semi
acoustic dengan lagu-lagu yang ku pilih sendiri.
Penari Jawa, Sunda dan Banjarmasin (Entertainment)
Sejujurnya
aku kurang paham dari mana asal muasal penari-penari yang dihire untuk acara pernikahanku kemarin. Berhubung
ayahku ingin ada hiburan berupa tari Jawa (asal keluarga ayahku), tari Sunda
(asal keluarga suamiku) dan tari Banjar (asal keluarga ibuku), aku menghubungi
pihak WO (Wedding Organizer) untuk
mencarikan penari-penari ini jadi aku tidak lagi repot mencari-cari penari yang
akan tampil dalam acara resepsi pernikahanku kemarin.
Penari-penari yang Mengisi Acara Resepsi Pernikahanku
Danu Kusuma Wardhana as a Solo Violinist (Entertainment)
Jauh
sebelum acara pernikahan ini direncanakan, aku pernah berkata pada sahabatku
yang terkenal dengan permainan biolanya yaitu Danu Kusuma Wardhana untuk tampil
di resepsi pernikahanku kelak. Pemain biola yang aku kenal sejak bergabung di
GMCO (Gadjah Mada Chamber Orchestra) ini juga bergabung bersama band bernama VORD
dan TASHOORA. Saat ini Danu sudah sering manggung dimana-mana. Permainan
biolanya yang aduhai sering membuat para wanita terpukau saat melihat aksi
panggungnya. Wanna know more about Danu?
Go check his instagram @mrdanukw.
Pemain Gamelan dan Dalang (Entertainment)
Dibagian
dekorasi tadi, aku menjelaskan bahwa satu set wayang beserta gamelannya menjadi
salah satu bagian dari dekorasi pernikahanku kemarin. Set wayang dan gamelan
ini tidak serta merta dibiarkan kosong begitu saja. Ayahku ingin menampilkan
pertunjukan wayang minimalis sebagai
bagian dari acara hiburan diresepsi pernikahanku. Terbayang betapa ramainya
penampilan yang ada dalam acara pernikahanku kemarin.
Ayahku
yang sejak dulu memang tertarik dengan seni budaya Jawa memiliki banyak kenalan
dalang dan pemain gamelan kembali menghubungi mereka untuk tampil dalam acara
pernikahanku kemarin. Sayangnya, aku kurang paham dari mana mereka ini berasal.
Hehe…
Pagelaran Wayang Kulit Kecil-kecilan dalam Acara Resepsi Pernikahanku
Aura Undangan (Percetakan Undangan)
Tak
jauh-jauh dari rumah, aku menggunakan jasa Aura Undangan untuk mencetak
undangan yang telah aku desain sendiri (bersama dengan Ucha, seorang sahabatku
yang jago desain). Dalam waktu yang cukup singkat (kurang lebih 3 minggu),
proses pengerjaan dan percetakan undanganku dapat selesai, meski pun sempat ada
suatu kendala namun Mas Riki dan tim bisa mengatasinya dan menyerahkan hasil
cetak undangan tepat pada deadline
yang disepakati.
Undangan Pernikahan Versi Online
2.
Mengurus Pendaftaran Pernikahan ke KUA
Setelah
tanggal pernikahan, mahar dan tempat pernikahan sudah ditetapkan, ada baiknya
para calon pengantin segera mendaftarkan rencana pernikahan mereka ke KUA.
Apalah arti pesta pernikahan tanpa penghulu yang menikahkan kalian, guys?
Alasan
mengapa calon pengantin harus segera mendaftarkan pernikahannya adalah karena mengurus
surat-suratnya cukup panjang dan memakan waktu, berkas-berkas yang harus
disiapkan antara lain :
Untuk Calon Mempelai Wanita
-
Fotocopy KTP
-
Akte Kelahiran dan KK
-
Fotocopy kartu imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Biasanya
dari KUA akan mendapat surat pengantar untuk imunisasi TT di Puskesmas terdekat
rumah, jadi kita tinggal datang ke puskesmas dan menyerahkan surat pengantar
tersebut. Petugas puskesmas akan langsung paham dan melayani kita untuk
diimunisasi.
-
Pas foto 2x3 latar belakang biru sebanyak 5 lembar
(foto calon mempelai pria juga)
-
Surat keterangan sehat dari dokter
Untuk Calon Mempelai Pria
-
Fotocopy KTP
-
Akte Kelahiran dan KK
-
Pas foto 3x4 sebanyak 4 lembar dan 4x6 sebanyak
1 (karena calon mempelai wanita yaitu aku berada diluar daerah, calon suamiku
mengurus ini di Bandung)
-
Surat keterangan sehat dari dokter
Setelah lengkap apa yang selanjutnya dilakukan? Well, tahap ini guys yang agak panjang dan memakan waktu. Jadi,
kalian harus mengurus :
Untuk Calon Mempelai Pria
-
Surat pengantar dari RT/RW dan dibawa ke
Kelurahan untuk mendapat Form N1, N2 dan N4
-
Datang ke KUA untuk mendapat surat pengantar
atau surat rekomendasi (numpang) nikah (karena calon suamiku akan menikah di
Jogja)
-
Mengirimkan berkas-berkas yang sudah lengkap
tadi ke pihak calon mempelai wanita (dalam hal ini, berkas calon suamiku dari
Bandung dikirimkan ke Jogja)
Untuk Calon Mempelai Wanita
-
Surat pengantar dari RT/RW dan dibawa ke
Kelurahan untuk mendapat Form N7, N1,
N2, N3, N4
-
Datang ke KUA membawa semua form (beserta milik calon pengantin pria) lengkap dengan lampiran
yang telah disebutkan diatas.
Ada tambahan nih, guys… Apabila kalian akan melangsungkan akad nikah
langsung di KUA maka tidak akan dipungut biaya sepeser pun alias GRATIS! Tapi,
jika kalian akan menikah di luar dari KUA maka kalian harus membayar sebesar
Rp. 600.000,- dengan cara menyetorkannya ke bank dan menyerahkan bukti
setorannya ke KUA.
Berdasarkan pengalaman sharing dengan teman-teman yang sudah menikah,
terdapat beberapa syarat yang berbeda antara satu KUA dengan KUA yang lain
(tergantung daerah). Jadi, lebih baik jika kalian bertanya lebih dahulu di KUA
masing-masing mengenai persyaratan yang berlaku sebelum memulai untuk
menyiapkan berkas-berkas.
Jangan lupa untuk menanyakan siapa
pihak KUA yang akan bertugas saat akad nikah kalian nanti dan minta nomornya yang
bisa dihubungi ya!
3. Pre-Marital Check-Up
Ini optional aja sih sebenarnya, namun karena
aku dan suami sama-sama ‘orang kesehatan’ jadi kami memutuskan untuk melakukan pre-marital check-up di laboratorium
yang ada dikota kami masing-masing. Sebelum menikah, aku melakukan tes ini di laboratorium Prodia dengan mengambil
paket khusus pre-marital. Calon suamiku
kemudian mengirimkan fotocopy hasil pemeriksaan lab-nya ke Jogja dan
selanjutnya dijadikan lampiran bersama dengan surat keterangan sehat dari
dokter sebagai salah satu persyaratan untuk mendaftarkan pernikahan.
Berhubung masih ada poin 4 - 9 yang ingin aku jelaskan secara detail dan bila dijadikan satu postingan lagi-lagi akan menjadi sangat panjang, maka tulisan ini akan berlanjut ke postingan selanjutnya yang berjudul "My Wedding Preparation Story (Part 3, End)".
Berhubung masih ada poin 4 - 9 yang ingin aku jelaskan secara detail dan bila dijadikan satu postingan lagi-lagi akan menjadi sangat panjang, maka tulisan ini akan berlanjut ke postingan selanjutnya yang berjudul "My Wedding Preparation Story (Part 3, End)".
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍